BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM.
Mencoba mentelaah serta menuangkan sebuah pemikiran kembali
yang tak bisa untuk diutarakan, dari sebuah hasil meeting dan kata kata yang
membuat ku berfikir dari Bapak Direktur yang berbunyi “ saya tidak bisa merubah
karakter seseorang”.
Beliau mengutarakan hal tersebut, ketika salah satu rekan
kerjaku mengutarakan salah satu ketidaknyamanannya bekerja karena salah satu
seseorang yang berada dalam perusahaan itu.
Satu sisi saya merasa apa yang dibilang oleh bapak Direktur
itu benar .”iya kita memang tidak bisa merubah karakter seseorang”
Tapi satu sisi kembali jika ditinjau dari pemandangan serta pemikiran
yang bila dikupas secara dalam kembali, pada dasarnya sesungguh karakter itu
bisa diubah, dengan sebuah prosess tentunya, mungkin bukan dengan sengaja diri
kita yang merubah sebab biar bagaimanapun, manusia memang pada dasarnya hanya
bertugas mengingatkan bukan memberikan hidayah, atau bahkan menghukum..
Semua itu sudah ada undang undang yang berlaku yang sudah
tersusun rapih jauh sebelum kita dilahirkan,
ada sebab sert akibat.
Lalu diri ini semakin terdorong, semakin berfikir keras
tentang pengalaman baru ku didunia kerja, dengan lingkungan yang berbeda pula.
Baik, mungkin sebelumnya saya juga bukan termasuk anak atau
seorang wanita yang benar benar tangguh dan jauh dari rasa keluh kesah, jujur
bibir sya pun masih sering bertutur tentang keluh kesahan saya, namun setelah
itu saya justru lebih menyadari bahwa memang pada dasarnya manusia itu tidak
luput dari rasa keluh kesah asal tidak berlebihan dan menjadikannya putus asa.
Aku pernah membaca
tntang sebuah Slogan “ Hidup itu kejam “. Menurutku..
Hidup ini tidak kejam, orang orang yang berada dalam
kehidupan itulah yang kejam,
Kita sendiri lah yang menjadikan hidup itu kejam, bagaimana
tidak..
Sesungguhnya Allah telah menciptakan sebegitu indah hidup
ini terdapat banyak begitu kenikmatan yang tak bisa diukur oleh apapun, tapi
diri kitalah yang memberikan slogan itu menjadi nyata.
Mengapa..
Sebab terlalu banyak keegoisan ketamakan dari para penghuni
bumi ini, kehidupan ini...
Iya, faktornya adalah KARAKTER kita yang sudah melekat
sebagai manusia yang selalu tidak merasa cukup, yang membuat otak serta hatiku
membentuk sebuah KARAKTER yang buruk.
Tapi tak mengapa...
Sebab karakter seseorang itulah sesungguhnya menjadi bumbu
dalam kehidupan ini.
Dan ini menjadi salah satu alasan saya mnyetujui pendapat
Bapak Direktur, lalu sisi lain mengapa saya tidak setuju , dan masih memiliki
keyakinan bahwa karakter itu bisa diubah ..
Saya akan coba utarakan menurut versi pemikiran saya,
Sebenarnya bukan kali pertama saya menghadapi perkara
seperti ini, berhadapan dengan berbagai macam karakter, namun memang tidak bisa
dipungkiri pengalaman kali ini benar benar membuat saya jatuh sejatuh jatuhnya
dan memohon pertolongan pada sang Maha Pemberi Skenario, dengan senjata yang
dipunya oleh setiap Umat yaitu SABAR dan DOA.
Iyah....
Sesungguhnya karakter itu terbentuk karena kebiasan, karena
lingkungan yang kita hadapi, lain halnya
dengan sebuah sifat yang sudah bawaan lahir, bahkan sesungguhnya sifat itu pun
masih bisa diubah tentunya atas iZin sang Maha Pemberi Skenario.
Dahulu saya sering bertemu dengan mereka yang memiliki
karakter ketus, jutek, dsb. Namun saya tetap membalutnya dengan sebuah
senyuman, mencoba mendekati agar tercipta rasa nyaman empati antara saya dan
dia, dan hasilnya ternyata pada dasarnya setiap manusia itu memiliki karakter
yang sama, ingin dimengerti ingin dipahami, apalagi untuk mereka yang sudah bekerja,
atau berkeluarga, yah intinya itu.
Yah, namun...
Memang ada sebagian dari mereka yang memiliki karakter kuat
sekalli biasanya karakter itu dimiliki oleh mereka yang memiliki bacground rasa
Trauma, serta kecewa berkepanjangan..
Tapi percayalah, pada dasarnya mereka adalah orang orang
yang paling memerlukan cinta serta kasih sayang. Berfikir tentang kta kata dari asma nadia
dalam sebuah film assalamualaikum beijing bahwa cinta adalah anugerah terbesar
dari ALLah, iya itu memang benar.
Sebab cinta dan kasih sayang yang benar benar tuluslah yang
dapat mengubah karakter itu...
Lalu bagaimana jika dia masih tidak ada peurbahan, maka pilihan
tera
khir adalah memakai senjata mujarap itu SABAR dan DOA, ketika kita sudah
melakukan bagian kita yaitu berusaha mengingatkan, menghibur , dsb. Maka
selanjutnya alah biarkan Allah melakukan bagiannya, atas sabar serta DOA yang
telah kita panjatkan..
Karena pada dasarnya , bahwasanya Allah menaruh seseorng
dalam suatu tempat itu bukan tanpa alasan, karena semua yang telah terjadi
dalam kehidupan kita memiliki sebuah potret kehidupan yang mengjarkan kita
banyak hal.
Dan pada dasarnya segala sikap serta perilaku kita itu
bagaimana tentang cara kita berfikir, dengan siapa kita bergaul, dsb. Itu mengapa
ada pepatah mengatakan, “jika kita berteman dengan penjual minyak wangi maka
kita akan tertular atau terbawa wanginya, begitu pun sebaliknya ..
Jika kita berteman dan bergaul dengan penjual minyak tanah,
pasti pun akan terbawa bau minyak tanahnya,..
So, CHOICE YOUR CARACTER, lakukanlah yang terbaik sebab Dia Maha Melihat lagi Maha Adil., dan
tidak ada yang sia – sia dari setiap doa serta niat yang tulus..
sebab proses tidak pernah membohongi hasil.
ttd
gladious