JODOH




jeng jeng, tibalah saatnya diriku sudah tidak bisa lagi menampung semua rasa geregetan pengen cerita soal proses penantian perihal jodoh..

aku sangat sadar bahwa belakangan ini hidup ku terlalu banyak memikirkan perihal jodoh, bisa dibilang soal jodoh adalah fokus utama ku sekarang, sebenarnya agak gimana gitu , kalau bahas soal jodoh, nano nano perasaannya, karena satu sisi aku merasa ko aku kayak ga pecaya gitu sama takdir yang telah Allah berikan, tapi satu sisi aku merasa seperti harus beriktiar juga perihal jodoh ini...


kadang aku juga suka berkaca dengan proses proses ayau ikhtiar yang aku jalankan, apa kah sudah benar dan sesuai dengan syariat ?? dan bahkan aku sendiri sadar itu masih jauh dari syariat , lalu seketika lagi aku berfikir apakah aku salah pernah menolak seseorang yang dulu berniat baik padaku?? lantas kalau memang dia benar tercipta untukku , pastinya sekarang aku akan tetap menikah dengan dia, tapi pada kenyataannya tidak, dia pun sudah bahagia dengan pilihannya..


dalam proses penantian ini, serta kegagalan yang pernah ku alami, aku lebih banyak INSTROPEKSI diri, kadang suka sedih,  teramat sedih, dengan jalan salah yang sering ku lakukan, rasanya hampir hampir merasa diri ini sang Pendosa.


namun, Maha Baik Allah yang perlahan menguatkan hati ku, dan perasaanku, perlahan ku perbaiki cara cara atau ikhtiarku dalam penatian jodoh ku, memperbaiki diri itu pasti, tapi bukan karena hanya ingin mendapatkan pasangan terbaik, tidka hanya itu, melainkan lebih pada memohon ampunan atas segala dosa dosa yang telah ku perbuat, rasanya bibir ini tidak mau berhenti memohon ampunan terus menerus, walau aku sadar dihatiku merindukan soso pendamping, pelengkap diri, dan membimbing ku menuju jannahNya, aku tau semua butuh proses.

hingga tiba moment dimana satu persatu aku mendapat kabar tentang sahabat sahabatku yang mulai mengakhiri masa lajangnya, lau pertanyaan pertanyaan , KAMU KAPAN ?? aku hanya tersenyum dan menjawab penuh keyakinan insya ALLAH tahun ini, padahal hilal calonnya sendiri belum keliatan . hihih 

tapi, kadang aku juga berfikir dan bertanya pada diriku, HEY iis, bukannya masih ada beberapa tanggungan yang harus kamu selesaikan ?? bukannya kamu tidak pernah tau perasaan kamu yang sebenanrnya kepada para ikhwan yang sempat dekat ?? bahkan kamu menjalani proses demi proses kemarin tidak sepenuhnya yakin.

iyaak, jika di tanya memangnya ga ada yang dekat ?? jawabnnya ada, tapi saat ini aku sendiri pun tidak begitu yakin dengan perasaanku, sebab dari semua orang yang ku kenal , aku sengaja tidka terlalu dekat, paling sekedar oke aku iis, kamu siapa dsb,, tidak lebih, sebab bagiku sekarang adalah, keyakinanku punakau tumbuh saat diriku melihat keyakinan seseorang padaku, karena bagaiman mungkin aku bisa yakin padanya bila dia sendiri tidak yakin padaku, sebab perihal jodoh itu bukan hanya sekedar aku suka kamu, kamu suka aku, hehe tidak smeudah itu fergussa, dan aku emang ada di zona dimana aku tidka mempunyai keyakinan pada mereka yang ya hanya sekadar singgah, tanpa kejelasan yang pasti.

 lalu balik lagi pada pertanyaan USIA, sebanrnya ini agak seidikit was was, tapi aku juga mencoba untuk lebih mawan diri, prinsip ku ketika gagal atau lelah adalah melihat kebawah untuk lebih bersyukur, melihat ketas untuk lebih semangat. oke memahami usiaku yang tidak muda lagi, aku melihat juga banyak para akhwat yang masih sendiri, dan usianya juga diatas aku, aku tau aku masih sendiri, aku juga ga akan biarkan sampai sangat lama sendiri, maka aku berusaa terus tetap ikhtiar dengan tetap menjaga apa yang sudah kupunya, keluarga, pekerjaan, ibadah, dsb, aku juga tidak mau salah pilih dan terlalu menggebu gebu, yakinku indah saat kita bertemu dengan seseorang dala keadaaan yang sangat siap dan sebaik baiknya, dan disitu akan ada kemudahan kemudahan yang MAsya Allah kita akan sangat enjoy menajalaninya, aku percaya itu.

aku tau, masalah yang utama dlam perniakhn kdang ada pada walimah, dan jujr aku memang sudah memeprsiapkan walau ga sbrpa, krena memang impian pernkahan ku adlah pernkahan yg sederhana nan sakral, hihi, bahkan kalau bsa ya undg yag dekat2 aja, uangnya ditabung buat hidup kedepannya, ah indahnya, tapi sygnya ada pendapat orang tua yang harus ku hargai, dan se sederhana walimah yang mereka inginkan tetap memakan buget yang lumayan, aku sering sekali brtmu dgn para akhwat yang mungkin bagus agamnya siap untuk menikah, namun suka ziper dengan biaya walimah, malah kadang suka bawa bawa agma , seharusnya ga kayak gitu dn harusnya kayak gini, bla bla bla, yang malah terkesan menghakimi keinginan org tua, padahal kalau org yang benar2 siap dn menegrti di aga akan mengeluh soal walimah, malah sudah tau konsekuensi, atau malah sudah punya planning sendiri untuk konsep walimahnya, dan sampai saat ini pun aku belum menemukan sosok yag seprti itu, sosok yang mampu meluluhkan org tuaku terlbh dahulu, hihi

karena jujur saja, aku tidka pernah ada niat untuk menikah digedung, yang aku ingin org2 terdekatku keluarga ku itu intnya merka semua hadir, hihi dengan waktu yang fleksibel dan tidak teburu2, ah indahnya, sayang kadang apa yang kita yakni benar belum tentu tepat di mata Allah, maka menurutku jodoh adalah keselarasan bersama, tidka memksakan.. so, aku menunggumu dalam ikhtiar dan doaku duhai calon imamku.


0 komentar:

Posting Komentar