"sejauh apapun seorang anak melangkah, pasti akhirnya akan kembali juga pada keluarganya."


Alhamdulillah, tahun ini bisa merasakan ramadhan bersama mama, bapak, serta adik adik, setelah beberapa tahun lamanya jauh dari peradapan mereka berada.

tahun lalu pun aku selalu menuliskan tentang keinginanku untuk bisa bersama kembali dengan keluarga inti ku, ingin merasakan kasih sayang yang kurindukan ketika ku kecil dahulu, belaian lembut tangan halus sambil terucap doa doa serta harapan yang menggunggah jiwa dari seorang wanita bernama ibu.

sudah hampir hampir setengah tahun aku tinggal kembali bersama keluargaku, dan tentunya mengalami beberapa bentuk perubahan yang membuat diri ini pun bingung.

dimulai dari jarangnya aku yang dahulu sering curhat di sosmed. 
kini sudah mulai kurasa , aku bukan gadi sosmed lagi. hehhe

jika dulu aku bisa dibilang anak yang demen curhat, demen update, sekarang aku merasakan pasif sekali dalam dunia sosmed.

hingga aku tersadar satu hal.

ku sadari bahwa dahulu aku merasakan yang namanya tingkat kesedihan serta kesepian yang luar biasa tak ku pahami apa maunya, walaupun banyak orang yang tahu aku,  bahwa aku memiliki jejaring pertemanan yang luas, dan cukup dekat. 
walaupun mereka yang mengenal ku melihatku selalu ceria, tertawa lepas, tapi siapa yang menyangka status statusku terdahulu menuai tanda tanya besar karena mengandung gegalauan yang luar biasa. 
sampai ada beberapa teman yang heran, dan sampai berfikir bahwa hidupku seperti sinetron :)


dan setelah beberapa bulan ini tinggal bersama keluarga intiku, entah mengapa aku lebih sering sharing meluapkan smuanya yang terjadi di hari hariku kepada mama semua nya apapun itu, sampai perasaan terkecilpun, dan rasa bingung yang tak pernah ku ketahui sebabnya, entah mengapa setelah curhat dengan mama jauh lebih tenang, jauh lebih yakin melangkah. 

memang, saat ini aku jauh dari teman temanku, waktu keseharianku pun kini disibukkan di kantor, dengan lingkungan yang berbeda pula, jika dulu dalam satu tempat aku bisa menemui beberpa orang baru, kalau sekarang itu itu aja. pastinya tingkat kejenuhannya luar biasa dari tahun sebelumnya, tapi lagi lagi logikaku berfikir tentang Maha ADilNya Allah SWT.

ya...
beberapa bulan lalu pun aku bertemu dengan dosen pembimbingku, lebih tepatnya menjenguk beliau yang sedang dirawat karena kecelakaan sepeda motor, dengan kondisinya yang tidak memungkinkan untuk berbicara banyak, tapi beliau masih semangat menceritakan tentangku kepada istrinya.

Alhamdulillah, memang masa masa saat sebelum lulus kuliah merupakan salah satu keajaiban yang membuatku tidak berhenti bersyukur, atas kekuatan doa dan dukungan harapan usaha menjadi satu.

aku yang mungkin bisa dibilang ahh tidak ada pinter pinternya di dunia akuntansi, kerja jurusan apa kuliah jurusan apa, tapi mereka memberikan ku kepercayaan yang sungguh luar biasa padaku.

beliau pun bertanya sekarang aku bekerja dimana, aku menjawab sekrang sudah di back office. jadi tidak keliling jakarta lagi menggunakan sepeda motor. hehe

mereka tersenyum, ,maklum dulu mereka yang tau jenis pekerjaan ku seperti apa terkadang suka mengelus dada ngeri, katanya perempuan rawan kalau terus menerus kerja di lapangan, duh padahal aku seneng menjlaaninya. ketemu orang banyak. hehhe

mereka bilang, bahwa fase yang ku jalani sekarang ini memang sudah waktunya, kenapa ..?
karena waktu jaman kuliah jauh dari orang tua, kalau kerja di kantor bete pasti ga konsen dan ga fokus, jadinya dulu Allah kasih kesempatan kerja di lapangan biar ga terlalu jenuh menjalaninya.

sekarang udah lulus, deket sama orang tua, tapi memang mungkin waktuny akan lbh fokus di kerja. 

subhanllah aku terdiam seketika, sambil tersenyum. oh iya ya bener jugaa sungguh Maha AdilNya Allah.

aku pun mengalami perubahan perubahan itu, dari yang sering hobi ngajak jalan temen lawan jenis untuk sekedar makan dan nemenin curhat skarang lebih milih dirumah nonton tivi bareng adik adik . 

perubahan sampai kepada masalah hati, hehehe
hati yang dahulu sering gegalauan ga punya pacar dsb, abis putus lagi deket dsb bingung hrs gmn bla bla, sekarang dikit dikit pergi kekamar mama terus curhat.

entah ada ikatan apa antara hati seorang ibu dan anak, rasanya kalau mama sudah ngomong a apapun itu rasanya tenang.
memang ada beberapa hal yang terkadang setengah hati ku jalani karna keputusan mama, tapi entah mengapa walau aku lelah menjalaninya walau setengah hati dsb, tetap saja akan selalu ada jalannya menuju jalan yang diinginkan mama, memang ya insting seorang ibu itu sungguh luar biasa.

dan perubahan rezeki. heheh
kalau dipikir pikir secara incame memang aku merasakan penurunan dari tahun tahun sebelumnya. hehehe
bukannya ga bersyukur dengan apa yang udah diberi, bukan, tapi ini juga udah ada porsinya masing masing.

kan dulu untuk kuliah,dsb kalau banyak banyak justru ngeri boros ga jelas keluarnya, sepertinya dalam hal ini Allah lebih memahami karakter hambaNya yang satu ini :)

dan, kini entah mengapa pengeluaran jauh lebih jelas terarah, jelas keluarnya dan semoga lebih bermanfaat. hehe

kalau dulu suka bertindak beli macem macem ga jelas, sekarang semuanya minta pendapat dulu sama mama, bukan berarti ga tegas ga punya pendirian dsb,.

sebab dulu aku pun pernah memperjuangkan yang membuatku benar, memperjuangkan yang menurutku bisa membuatku bahagia, tapi tidak menurut mama, hasilnya aku hanya mendapat lelah dan kekecewaan.

mama pernah bilang, " tidak ada pilihan orang tua yang ingin membuat anaknya tidak bahagia"
yang kupahami, jika mereka bahagia aku pasti bahagia. jika aku sakit maka mereka pun akan sakit.

aku jadi berfikir, bahwa keluarga itu merupakan salah satu ladang ibadahku sebelum menikah, bahkan nanti sesudah menikahpun , tapi maksudnya beda, kalau sudah menikah pasti akan lebih cindong ke suami.

iya keluargaku surgaku, kadang aku suka berfikir, rasanya aku masih buruk banget jadi orang belum bsia bantu banyak orang atau berguna bagi banyak orang, kadang aku suka cek hidupku sendiri sikap ku sendiri sudahkah aku beruna untuk keluargaku ?
ketika memkasakan kehendak, dan suka lepas kendali dengan sesuatu yang telah terjadi tak sesuai rencana, suka mikir, kan belum bisa kasih apa apa sama mereka ?? 

aku ada didunia ini pun karena perjuangan mereka, walau memang ditengah jalan ada hal buruk terjadi, tetapi biar bagaimanapun itu merupakan bumbu kehidupan, yang harus kita hadapi sambil memahami maknanya , bahwa keluarga adalah salah satu elemen kehidupan didunia ini, merupakan rezeki dari Allah juga yang tak ternilai harganya, rezeki yang bernilai pahala.


ttd
gladious.