" siapa yang menjamin seseorang itu baik atau tidak jika bukan kita yang mempercayainya ."






Kata kata ini seolah melekat sekali diingatan ku, setiap kali merasa diri ini buruk, hehe iya donk, karena siapa lagi yang mau percaya kalau bukan diri kita sendiri. hehe tapi bukan juga membenarkan diri ini baik, diri ini tetap manusia biasa tempat salah dan dosa, kata kata ini juga seakan melekat ketika kita bertemu seseorang, mencegah terjadinya prasangka buruk sama orang.

dalm hidup pasti sering terjadi yang namanya pertemuan dan perpisahan, dan pada masa itu tentu kita mengalami suatu hal, semua tergantung dari cara kita berfikir dan memahaminya..

dan menurutku setiap apapun yang terjadi dalam kehidupan kita pasti mengandung makna tersendiri, mengandung hikmahnya , apapun, siapapun dan dimanapun, termasuk hal hal cinta yang menyedihkan sekalipun,. hihihi

sebenrnya kali ini benar benar mau cerita tentang pertemuan ku dengan beberapa orang, yang menurutku mereka adalah jawaban atas doa doaku, seperti perantara dari Allah untuk menyadarkanku. untuk membuka mataku kembali lebar lebar tentang pertolonganNya, tentang skenarioNya dan semuanya ..

berawal dari keinginan yang menggebu gebu mengakhiri masa lajang, tapi belum ada kesiapan yang matang dari diri sendiri khusunya kesungguhan dan kemantapan pada hati atas tujuan Menikah itu. mungkin secara fisik usia sudah bisa dikatakan usia saya ini usia yang sudah pantas menikah, ya itu juga membuat salah satu saya menggebu gebu sekali ingin mengakhri masa lajang, padahal disisi lain saya punya banyak keinginan yang membuat saya merasa saya belum siap menikah saya takut menikah dsb.

menjadi anak pertama dari tiga bersaudara, membuat saya  merasa ikut ambil alih dan tanggung jawab sebagai seorang kaka atas kelangsungan hidup adik adikku nanti, terkadang saya suka memkasakan diri saya dan tubuh saya untuk melakukan hal hal yang diluar kapsitas diri saya lakukan hingga saya tersadar itu tidak benar, banyak yang bilang sya terlalu pemikir, dsb, sampai lupa menjaga kesehatan, menyenangkan diri sendiri dsb, padahal sudah jelas semua sudah ada yang mengatur, manusia hanya bisa berusaha kan.. sampai akhirnya terjadi lah perang batin pada hati saya.

Alhamdulillah beruntungnya Allah masih menjaga hati ini agar tidak terlalu jauh melangkah jika sedang mengalami goncangan hati yang hebat, seakan hati selalu berkata untuk lebih dekat dan dekatkan diri pada ALLAH.. hingga akhirnya saya memberanikan diri menyempatkan untuk pergi ke acara Besar Maulidan Nabi SAW di jakarta pada tanggl 1 des lalu, sebenrnya memang sudah niat mau datang tapi hampir sedikit goyah karena ternyata tempatnya berubah, dan sejujurnya saya tidk tahu jalan kesananya, tapi karena saya  merasa bahwa akan jarang sekali ikut pengajian pengajian maka saya sempatkan untuk hadir. .

tanpa pikir panjang sya pun meluncur kesana, masih ada rasa khawatir sedikit, karena kali pertama datang tanpa seorang teman pun, meskipun sebenarnya ada teman juga yang ikut menghadiri acara tersebut pasti tidk akan bs ktmu fikirku panjang krna pasti rame sekali, kebesit dalam fikiranku, entar juga disana dapet temen baru, wkwkkww maklum sya termasuk orang yang ga cangung kalau mau bertanya dan memulai pertemanan dengan orang lain .(muka tembok) hehehe

dan akhirnyaaa tina disana celingukan nyari temen. Ada seorang perempuan berdiri seprtiny sedang menuggu temann juga, dengan gaya yang sok kenal saya hampiri dia dan memulai perkenalan itu.

Saya : " mba . Maaf mba mau ukut acara kedalam juga kan? Saya boleh ikut bareng mba krena saya g ad temenny. Dan br prtma kali kesini. Heheh (dengan gaya cengengesan)

mrs. M : ooh iyaaa mba, ayo bareng aja. Aq jg lg ngu temen ko. "Jawabny lembut.

wanita yg sejak pertama kali bertemu ini memakai pakaian yg serba menutup tubuhny tnpa lekukan sedikitpun. Kemudian kami pun berjalan menghampiri temanny juga yg sedang menunggu . Ternyata temannya jugaa tidak kalah muslimahnya. Jika dibandingkan dengan gaya ku berbusaana muslimah yg mash acak kadul. Dn belum sempurna. Hihi serta pembawaan sikap yg duhh petakilan g ketulungan suara yg msh tldgn nada tinggi.

Baru sekali kenal. Baru banget bertatap muka. Tpi saya mrsa begitu d jaga sekali oleh mereka. Karena kebetulan disana banyak sekali yg hadir ditmbah sya yg br prtma kali kesana. Saya agk linglung tpi mereka menggandeng tgn saya. Biar sya g ketinggalan. Hihi subhanallah ya padahl br kenal.

Mrs. M: oiya nama kamu siapa ? Tnyanya
Saya: aq iis. Jawabku
MRS.M.: nama aq mega, dan ini kenalin temen aq keni.
MRS.K: iis dari mana ?
saya : oh aq dr bekasi. " jawabku
mrs. K: jauh jgaa ya. Klo aq d pesingan.
Mrs. M: klo aq dr priuk.
Saya : " oh kalian jauh jauh jg y. Heheh
Sambil berkata dalam hati seneng bs dteg keacra spert ni dan tersenyum tipis menghela napas panjang seraya takjub sekali dn sudah bsa d tebak pasti saya akan menemukan hal baru dr perkanalan ini.

sesampainya ditempat perkumpulan itu, kita saling duduk berdampingan, sebelum dimulai ada percakapan percakapan kecil yang membuatku merasa malu, dan semakin ciut dengan imanku yang masih recehan sekali, dengan pemikiran pemikiran yang menurutku benar padahal itu ternyata salah. hehe

Saya:" mega kuliah ?
Mrs,M: belum aku belum kuliah .?'Keni tuh yang lagi kuliah. kamu kuliah is ?
Saya." Oh keni kuliah semester berapa ? aku alhamdulillah udah lulus kuliahnya. hehe."
Mrs.K: bru semester 3 nih, masih panjang perjalananya. hehe jawabnya

saat sedang mendengarkan sambutan sambutan dari beberapa petinggi di acara tersebut percakapan iyu dimulai kembali.


Mrs.M: kamu sudah lulus kuliah, tidak ada niat untuk menikah ?tanya mega padaku.
seketika hatiku terasa *TEK, bukan seperti kepotek, tapi seakan berfikir karena beberapa hari lalu memang sedang memikirkan tentang sebuah pernikahan yang aq tidak tahu harus dilandaskan oleh apa.

Saya." ada sih keinginan, tapi aku masih bingung sama diriku sendiri, gtw kenapa, gtw itu apa. 'jawabku

Mrs.M: tapi yang deket ada ? tanya nya

saya: "berdiam sejenak, menghela nafas , dan mencoba menjabarkan kisahku, sebenrnya beberapa kali orang datang dengan niat yang baik, tapi gtw kenapa aq belum srek belum siap gtu, aku juga orangnya percayaan sama feeling, aku ngerasa feeling wanita itu kuat, dlu ada yg dekat. dia baik dia soleh dengan niat yang baik jug untk menikah tpi gtw kenapa aq kurang yakin  dia udah siap banget nikah tpi kayak bukan sama aku tpi sama mantannya,dan akhirny ya dia nikah sma mantannya, terus ada juga yang ngajak serius tpi dia mnta jeda waktu, aq sih awalny suka tpi ko akhrny jadi ga ad perasaan gtu, lagian klo gtu kan berarti ad proses pacaran donk, terus ada juga kita ga pernah ketemu sebelumnya ngobrol pure kayak org yang mau taarufan gt, dya dteg kerumah, tapi sama mental juga. karena aku ngerasa belum siap, aku belum bisa bikin orang tua aku bahagia kyknya jd kaayak mash ad yang blm selesai gtu. jawabku panjang kali lrbar kali tinggi.

Mrs,M: kamu sudah coba istikarah ? memangnya menurutmu bahagiain orang tua itu seperti apa , yang kayak gimana ? tanyanya yang membuatku sempat tidak bisa menjawab pertanyaan tersebut.

saya." aq udah istikarah, dalam mimpi ku aku menangis diahadapn mama aku, krena melihat keadaannya, aq jug gtw sih seperti apa bahagian org tua itu, tapi yang jelas aku mencoba mempersiapkan sebaik mungkin untuk menikah, karena aku yang tau karakter keluargaku," jawabku

Mrs.M: oh gitu, aku juga masih punya banyak mimpi dan cita cita, tapi waktu kaka aku pernah bilang dia pernah mendengar ceramah, kata Nabi SAW, wanita lebih cepat menikah itu lebih baik."

seketika aq diam.
Mrs.M : aq juga sama kayak kamu banyak pengen ini pengen itu, tapi sekarang aku terserah Allah aja yang ngatur, aku kalau dibilang siap atau ga juga belum tau tapi aq serahin Allah aja. aku juga punya target nikah kek kamu, tapi kemarenan itu ibu aq sakit, dia itu pengen banget aq cepet nikah, sampe aku nazar janji gtu kalau ibu aku sembuh insha allah aq siap nikah, meskipun gtw sama siapa aku serahin aja sama Allah. saat itu aku nangis, aku ga mungkin maksain target aku untuk menikah di usia yang aku targetkan, aku mikir klo aq kekeh maksa aku gtw usia ibu aku sampai kapan, dan aku g mau nnt nyesel diakhir klo cm krn target aku. aku juga belum kuliah karena aku masih memiliki keinginan untk kuliah, walau gtw itu kapan entah setelah menikah nanti aq ttp ingin kuliah, karena itu suatu ibadah juga, indah banget jga kan kalau nanti kuliah bisa di kontrol suami, kalau pengen dianter anter ada suami yang nganter, hehe lebih kejaga.

saya." ooh gitu, iya juga sih, (sambil mikir), ooh menurut aq sih , pendidikan bisa di dapat diamana aja sh, bahakn dengan org org sekeliling kita kek gini, aq aja dlu nh kuliah lbh bnyak pelajaran hidup mendptkn gelarny dbnding ilmu kuliahny, hehehe

jawaban yang konyol sekali kala itu, karena memang aq sendiri bingung harus menjawab apa,karena beberapa hari lalu sering merasa sekali percuma dengan pendidikan ku, sering diremehkan dsb,  tapi tidak ku sangka jawabn dari dia begitu mengangumkan membuatku semakin bersyukur

Mrs.M: pendidikan itu penting is, pendidikan itu salah satu ibadah, dan sebuah jihad, Rasul pun pernah bilang seperti itu, aq sering denger cerita tentang orang yang baru sarjana terus meninggal, banyak orang yang menyayangkan hal itu, cape cape menempuh pendidikan terus meninggal, menurutku itu sebuah kenikmatan, meninggal setelah menempuh pendidikan, itu sepeti mati syahid, dan kamu tahu kan mati syahid itu apa? tidak di hisab is.

jawabnya penuh keyakinan.

seketika aku berfikir keras, kenapa ya aku dipertemukan dengan wanita seperti dia, wanita yang membuatku berfikir bahwa semua yang ada di dunia ini itu memang sudah ada yang mengatur, dan seakan dia menyadarkanku akan kesiapan lahir batin untuk menikah, menyadarkanku sebagai seorang wanita, seorang anak, pokonya kodrat wanita deh. hehhe

kemudian aq bertnya kepada nya
Saya. : "kamu sering ikut pengejian gini? tanyaku
mrs.M: lumayan sering sih, tapi aku lebih sering yang diistiqlal." jawabnya
Saya.: kamu ko bisa sih seistiqomah ini. tanyaku?
Mrs,m : dulu aku juga ga berhijab is, aku dulu dancer waktu sekolah SMA, ya tapi ga sampe aurat yang kebuka kemana mana juga sih, tapi itu dulu, kaka aku itu sering banget ikut ikut MR gtu, dia sering denger dengerin ceramah Habib Mundzir itu, kamu tau kan Habib Mundzir?
Saya." ooh yang pimpinan MR bukan sih, eh yang mana ya aku gtw deh, hehe kalau ga salah udh meninggal ya atw belum sih . hehe: seketika benar benar minim sekali pengetahuan agamaku, wkwkkw
Mrs. M: iya pokonya dia itu ceramhnya bagus banget is, dlu tuh aku cuma sekelibat mengenal Rasulullah, cuma sebatas oh dia Rasul kita penyebar agama islam udh gtu doank is, gtw sampai keseluruhannya, tapi karena kaka aku sering banget ceritain tentang ceramah ceramah Habib Mundzir aku jadi kepo , aku penasaran, aku search aja di youtube ceramahnya.
aku dapet tuh ceramah Habib Mundzir yang tentang Rasul dengan kaum Ansor, kamu tau kan Kaum Ansor?
Saya." duh yang mana ya ? tepok jidat lagi, malu semalu malunya
Mrs,M: iya pokonya disitu menceritakan tentang kaum Ansor yang seluruh keluarganya mati dalam medan perang , dia kehilangan anaknya suaminya, ayahnya dsb, padahal Rasulullah menyampaikan padanya kalau keluarga telah tiada, tapi orang terssebut tetap menanyakan berkali kali keadaan Rasulullah. dan yang aku tau juga amalan yang sudah pasti diterima itu adalah Sholawat is." katanya
Terus nanti yng aku tau nih is di Padang Mashar itu Allah itu kayak nyuekin kita is, banyak kaum yang meminta pertolongan ke nabi adam musa dll, tapi mereka tidak bisa memberikan pertolongannya, nah saat itu Nabi Muhammad SAW bersujud dihadapan Allah sambil menangis dia tidak berhenti henti bersujud sebelum Allah memberikan syafaat kepada kaumnya,umat Nabi Muhammad SAW.  jadi dari situ aku mulai mencari tau tentang NAbi Muhammad. sosoknya dsb.aku juga masih belajar ko. tapi sebisa mungkin aku tetap istiqomah.

sungguh begitu malunya diriku, bahkan dalam berhijabpun aku masih acak kadul, merasa menjadi orang yang rugi, mungkin iya, tapi aku juga bersyukur diberi kesempatan oleh Allah untuk bertemu dengan mereka, seperti di beri pelajaran dan isyarat, kalau memang bukan waktunya untuk hanya memikirikan duniawi, bukan waktunya galau galau dan labil labil dalam mengambil keputusan.

dalam pertemuan itu menyadarkanku, Bahwa perkara Menikah benar benar perkara yang serius, menikah adalah ibadah, menyempurnakan agama. dan Soal membahagiakan orang tua, dalam Agama pun sudah dijelaskan untuk memilih 4 perkara sebagai pasangan dan yang paling utama adalah agama, sebab jika dia sudah mengerti dan paham tentang agama, maka dia juga akan tahu bagaimana tugas dan sikap seorang laki laki, bagaimana cara memulikan istri, orang tua, mertua, dan anak. semoga mendapat yang kek gitu, aamiin. hehe

kemudian, Cinta pada Rasul, pertemuan itu menyadarkanku, bahwa aku ini kurang ilmu, kurang kepo sama Rasul, kurang disiplin dan istiqomah dalam menjalankan sunnah sunnah nya, padahal kita semua butuh syafaatnya.

dan dari pertemuan ini, aku benar benar bersykur tiada tara, cintaNya begitu besar, belakangan ini merasa terombang ambing oleh perasaan bersalah dsb, tapi rahmatNya tetap saja mengalir deras.bukankah memiliki teman itu sebuah rahmat dari Allah, dan smoga saya bisa menjadi lebih baik lagi dari perteman ini, mengarungi perjalanan hidup ini hanya karena Allah semata dan ibadah. aammin

salam hangat
iis ismawati nurhasanh