udah lama ga nulis semenjak  berkeluarga, bahkan telah menyandang status baru sebagai seorang ibu. tiba tiba ngebahas dn pengen nulis soal ini. 
padahal usia pernikahan baru seumur jagung. wkwkwkw tapi saya percaya didunia ini tidak ada yang terjadi tanpa seijin Allah, begitupun dengan proses rentan waktu yg sudah berjalan ini yang menjadi pembelajaran untuk saya pribadi, bahkan bisa jadi untuk kita semua. 

berangkat dari semua proses perjalanan yang masih cetek ini, tiba tiba mencoba memehami arti dari semua yang terjadi ini, bahwa menikah perlu ilmu, perlu iman perlu cinta.  

beberapa waktu ini, tak sempatny menulis tersebab banyaknya hal yg sebenarnya terjadi dalam hidup saya, gejolak yang tak pernah saya alami, bahkan tidak pernah terlintas dalam pikiran saya, bahwa semua ini terjadi dalam hidup saya.

proses memaafkan dan menyembuhkan luka atas innerchild saya dimasalalu bersama mama begitu terasa s sangat sangat melelahkan, apalagi dalam masa kehamilan saya kala itu. 

sering saya bertanya tanya pada diri sendiri, ini apa yang salah ? ini apa yang mesti diperbaiki antara hubungan saya dan mama ? kenapa tidak pernah merasa ada jalan keluar setiap kali berhadapan dengan mama membahas sesuatu pasti selalu terjadi pertengkaran. ada apa ?? tentu ini bukan hal baru bagi saya , namun saat kembali kebekasi ini salah satu tekad saya adalah menyelesaikan apa apa yang belum selesai dengan mama, saya ingin merasakan kehangatan keluarga inti saya, sampai akhirnya dalam suatu ketika ada suatu kejadian yang membuat saya paham dan mengerti bahwa sebenarnya yang harus sembuh adalah mama. 

namun, mengerti begitu lebarny luka innerchild mama lah yang membuat saya merasa lelah untuk memahaminya, karena ternyata sudah begitu menjadi luka menganga nan berkerak. bisa dibayangkan, ketika seseorang memiliki innerchild, lalu ditambah lagi dengan pernyataan mama bagai petir disiang bolong. bahwasanya tentang rasa cinta yg mama miliki ke bapak itu bukan cinta namun rasa hormat kepada orang tuanya saat itu ketika mama diminta untuk menerima lamaran bapak, tersebab orangtuanya melihat hal baik pada diri bapak, namun entah dihati mama. .

rasanya saya semakin sangat lelah untuk bisa terlalu masuk dalam hati mama yang terang terang dan sangat jelas bahwa tidak ada jalan keluar untuk proses healing kecuali diri mama sendiri. sedang diri ini sibuk mengobati luka pengasuhan dimasa lalu, berbagai macam.proses healing hingga akhirnya saya mengerti dan paham, ini engga bisa terus menerus digerus lagi dicekokin lagi secara terang terangan pengen mama sembuh, tapi balik lagi pada proses keimanan kita pada Allah, berdoa sepenuh hati, kepada Sang Pemilik Hati agar bisa dikuatkan serta dikokohkan, dan dilembutkan pada hal hal yang baik .

tidak sampai situ, karena kini kurangny sosialisasi diluar rumah, kini lebih banyak bermain dengan sosial media hingga beberapa buku yang memang menurut saya menarik saja untuk dibaca😂, banyak hal yang menurut saya bahwa pernikahan cinta serta ilmu itu perlu, sangat perlu. 

bagaimana cinta yang baik bisa menembus hati seseorang, mengetuk sanubarinya untuk selalu berbuat baik, sebab hati diciptakan oleh Allah, dan pernikahan adalah sesuatu ibadah yang disukai oleh, sudah barang tentu cinta yang hadir datangny dari Allah juga untuk Allah dan karena Allah, lalu dari cinta menimbulkan hal hal yang baik, serta berbagai macam pembelajaran proses yang g bisa didapet disekolah manapun, universitas manapun, menjadi bagian dari ilmu untuk bisa saling memahami dan mengerti bukan hanya dalam konsep pernikahan antara suami dan istri saja, tapi tujuan serta tugas dan tanggung jawab sebagai manusia. 

saat telah menikah, kita juga harus tau bagaimna tugas dan tanggung jawab kita, baik istri maupun suami, dan sebagai umat Rasulullah, dalam konsep ini sebenarnya kita harus tau salah satu mengapa pernikahan disebut sunnah , tersebab salah satu tujuan pernikahan dalam islam adalah memperbanyak umat rasulullah, generasi kaum muslimin dan muslimat selanjutnya.
walau bagian ini masih dalam proses yang sangat panjang dn amanah besar untuk saya dan suami yang kini telah dikaruniakan seorang putri, yang mana kelak ia juga akan melahirkan generasi geenrasi berikutnya, maka sangat perlu juga pendidikan serta pemahan agama untukny, agar bisa menjadi perempuan yang soleha, aamiin Allahumma Aamiin ya Allah. 

serta iman, bagaiman kita meyakini dan mempercayai bahwasanya apa yang terjadi adalah sesuatu yg telah digariskan oleh Allah, dan sudah barang tentu Allah Mengetahui kadar kesanggupan setiap hambaNya mengemban proses2 dariNya.