episode kehidupan yang sangat sangat plot twits. 

Engga tau mau mulai darimana untuk mencoba menjabarkan apa yang dirasa selama ini, mungkin karena terlalu menumpuk juga sehingga benar benar ga bisa terjabarkan satu persatu dalam bait kata bahkan tulisan sekalipun. 

tapi, karena aku ingin kembali lagi menjadi blogger. wkwk aq ingin enjoy menulis cerita hidupku, pengalamanku yang memang meski aku sering bercerita sampai berbusa tetap tidak ada yang benar benar mengerti dan mendengarkan, mungkin ada tapi hanya segelintir dan bisa jadi bukan tepat pada sasarannya. Berhubung aku percaya bahwasanya menulis itu bagian dari wadah untuk diriku sendiri bisa lebih lepas jadi aku mencoba memulai kembali, walau tidak tahu harus mulai darimana. 

vakumny menulis hampir dua tahun lamanya tentu ada banyak alasan, salah satunya adalah karena memang ada beberapa moment dan kejadian yang takut untuk aku share. padahal harusnya ga usah setengah setengah ya untuk meluapkan emosi. hihih

itulah diriku, kadang bisa begitu nekat dan ga punya aturan, kadang bisa begitu ga tegaan. gimana mau maju ya. hihi.

Jadi, mungkin inilah dunia baruku, menjadi ibu dari dua orang anak. anak perempuan dan anak laki laki. 

Masya Allah Alhamdulillah, sebetulnya memang begitu banyak anugrah yang Allah kasih padaku. 

duniaku sekarang ini mungkin adalah keinginan beberapa orang diluar sana. 

yah, aku sangat bersyukur sekali Allah menitipkan mereka padaku, walau sebetulnya aku juga merasa khawatir dengan tanggung jawab yang diberikan ini. sungguh terkadang membuatku gila memikirkannya, atau saat aq melakukan kesalahan saat mendidik mereka. rasanyaaa sangat tidak wajar di kepala. 

walau mungkin banyak sekali kata kata motivasi bahwasanya jangan khawatir tentang rezeki anak semua masing masing ada rezekinya, jangan khawatir dengan ini dan itu, sebab Allah telah menjaminya dsb. 

tapi,.sebagai manusia biasa sungguh aq khawatirkan semua itu apabila aku sebagai orang tuany kurang ikhtiar kurang berusaha untuk membersamai mereka mendidik mereka menjadi benar benar bagian umat Allah dan Rasul yang taat ..menjadi sebaik baiknya orang tua yg memberikan hak hak mereka sebagai anak yang memiliki kehidupan pula didunia ini.
sungguh aku khawatir tentang diriku sendiri. 
namun, ada satu kalimat yang aku yakini bahwasanya. 

"ketika Allah telah menitipkan mereka padaku, itu berarti Allah yakin aku bisa menjadi orang tua yang baik untuk mereka , sebab tidak ada yang salah dalam penilaian Allah"

setidaknya ada satu hal yang membuatku semangat dan yakin aku pasti bisa jadi ibu yang baik dan hebat untuk mereka.  kenapa harus ada hebat? 

sebab menurutku, Allah telah mengukir kisahku perjalananku sebagai seorang anak sebelumnya yang memiliki background tidak biasa, maka menjadi seorang ibu dengan segala lukanya sedari dulu dan kuat sampai detik ini adalah hal yg hebat.

"tidak ada yang salah dalam didikan seorang ibu, semua ibu hebat".

rasanya sebagai seorang ibu yang aktifitasnya bergelayut dengan pekerjaan rumah dan mengurus anak memang lebih banyak membutuhkan asupan energi jiwa, dimana lebih seperti diberi afirmasi semangat juga.  seperti... 

"terimakasih, """

terimakasih ya karena kamu sudah kuat dn hebat mengurus semuanya. 

dan mungkin dunia ku sekarang lebih kepada seperti banyak ingin divalidasi. wkwkkw untuk sebagai penguatku..

sebab, menjadi ibu itu apalagi setelah memutuskan jadi IRT merasa tidak punya value, dibandingkan denganibu yang berpenghasilan. dibutuhkan sosok suami yang benar benar mengerti perasaan seorang istri bahwasanya juga walau dirumah dan belum berpenghasilan dari segi manapun, dia tetap hebat. 

ouhh rasanya akan mepet mepet menceritakan suami tercinta. wkwkwk 

sebab kini dia pun adalah bagian duniaku, salah satu tombak bahagiaku, maupun juga sedihku. hihi


tidak ada sesuatu yg bergeram atas seizin Allaj, dn takdir Allah tidak pernah salah. 

setelah resign, banyak hikmah yang aku dapat, diantaranya

1 .Aku bisa merasakan bagaimana menjadi IRT sesungguhnya yang benar benar hanya mengandalkan penghasilan dari suami, merasakan bagaimana sehari hari dengan anak anak yang ternyata justru kalau ditemani mamanya jauh lebih rewel, manja . wkwk tapi memang kesehariannya kita bisa pantau. walau jujur justru perasaan takut gagal jadi ibu yang baik itu jauh lebih besar daripada saat tinggal mereka bekerja. bagaimana tidak, rasanya berkutik setiap hari dengan kegiatan yang itu itu aja, tapi setiap harinya mood justru harus bisa diubah jadi lebih baik harusnya. hihi tapi nyatanya kesabaran diriku sebatas tisu. :(

tidak heran kalau memang ganjaran seorang ibu itu surga. 

walaupun pada dasarnya aku memang tetap ingin bekerja, saat setelah melahirkan anak kedua ku. 

dan ternyata, aku dapat hikmah lagi 

2. cari kerja itu susah, apalagi untuk ukuran usia , dan juga perempuan yang sudah memiliki anak. dulu sih mindsetny sebenrnya gini. cari kerja itu gampang asal kita ga pilih pilih dan jalanin aja, tapi ternyata emang harus pilih pilih ko, untuk masa depan. karena dulu saya berpedoman seperti itu, y akhirnya jadi susah sendiri ketika ingin dapat sesuatu yang benar benar bisa menjamin kita dihari tua. karena dulu setelah lulus kuliah emang niatnya kan tidak mau pindah pindah kerja dan mentap dikantor, tapi keadaan ku kemarin saat bekerja benar benar harus berhenti,  disamping aku juga mau fokus sama kehamilan anak kedua ku, walau aq juga sadar sih kualitas diri ku kalau dikantor gimana, tapi itu juga yang sebenarny membuat aku jadi semakin buru buru harus benahi diri. aku jadi tidak menghargai diri ku sendiri, yang padahal aku itu anakny rajin, dan mau belajar. asal semuany jelas sesuai aturan, terbukti selama kerja bahkan sakitpun aku masih bertanggung jawab sama kerjaanku,dan resign dgn baik baik mengajarkan anak baru dengan benar dan meninggalkan semuanya baik baik, versiku, karena kalau versi orang lain ga akan ada baiknya dan ga ada sempurnanya, ada aja celah dan salahnya. walau saat setelah resign dan melahirkan aku memang sempet down, karena kondisi fisik ku yg udah ga sekuat dulu, dan semangatku yang semakin pasrah. pasrah bukan menyerah, ketika mulai terjun melamar lamar lagi, tentu aku beradaptasi dengan hal yang baru jauh dari 6th yang lalu ketika pertama aku mulai kerja dikantor, bahkan untuk tes kualifikasiny pun berbeda, aku jadi banyak belajar lagi, ada yan lolos ada yang tidak ada kabar, dan disitu letak pasrahku. aku sadar kapasitas diriku, tapi satu sisi ada yang menguatkan aku pribadi yang mau belajar, aku yakin Allah mendengar doa doaku, penyesalan ku hingga rasaku ingin sekali berada dijalan yang Dia Ridhoi walau sekarang aku buntu tidak tahu harus bagaimana lagi.

aku pernah menangis sambil makan, karena jujur aku manusia yang lemah, aku nangis karena waktu aku terjun kembali didunia merchandiser aku ga tau jalan, dan nyasar selama 3 jam. aku udh liat maps, tapi emang rada bingung. walau akhirnya ketemu juga. tpi aku sedih, karena aku harus mulai benar benar dari bawah bahkan bisa dibilang nol lagi, diusiaku yang tidak muda, dan ketika aku harus berjuang untuk anak anakku.

aku bukannya tidak bersyukur dengan gaji suamiku, dn kekeh mau kerja, sebenarnya aku justru sangat bersyukur karena baru setahun aku resign justru perkembangan incame suamiku bisa dibilang sangat melesat. tapi, kembali lagi aku belajr bagaimana jadi irt yang tidak mudah, apalagi suamiku ada KPR, kita berduapun sedang mencari solusi untuk itu, antara kita over kredit,cari yg subsidi, atau kita jual, beli rumah yang sukur sukur seharga jual rumah kita. dan itu semua pun butuh proses tidak mudah.

3. aku jadi menghargai akan waktu, akan apa yang aku miliki, aku juga jauh lebih merasa diri ini emang ga ada apa apanya, lebih rendah hati, walau saat rendah hati, justru diri direndahin sana sini, aku belajar bahwa semua orang baik tapi tidak semua akan kekal menjadi baik, aku tidak bisa berharap pada siapapun kecuali ALlah.

4. aku jadi lebih menghargai perasaan orang tuaku, aku jadi bisa jauh lebih empati dan semangatku untuk kerja bertambah, aku juga jadi lebih legowo kalau mama bapak suka marah marah, memang ga ada yang bsa lari dari sebuah rasa lelah yang akhirnya memicu emosi kita, itu kenapa saling mengerti dan menghargai itu sangat dibutuhkan. 

mungkin ini yang dinamakan mengerti setelah menjadi

sebenarnya aku sedang berharap bisa masuk sebuah perusahaan yang ketika aku datang aku merasa itu jawaban dari doa doa ku, tapi balik lagi, aku hanya pasrah setelah beberapa lamaran pekerjaan ku sebar, semua seleksi ku ikutin dan berdoa, walau ada harapan yang begitu besar tapi kembali lagi, Allah lebih Tahu yang terbaik utnuk hambaNya. 


Tidak terasa kini sudah memiliki predikat baru sebagai seorang ibu, tidak terasa juga gadis kecil itu semakin tumbuh dan berkembang, diusianya yang kini sudah menginjak kurang lebih 17 bulan.

Rasanya masih sangat terekam jelas, bagaimana saat pertama kali hasil tespack menunjukkan garis dua, rasa senang berbalut harap yang hanya bisa langsung tersematkan pada bait bait doa untuk kesehatan keselamatan pada janinku kala itu.

Hari demi hari melewati perjalanan yang mungkin sudah tidak biasa lagi untuk terus mengejar waktu agar tidak terlambat kekantor, sebab prioritas utama adalah keselamatan bagi nyawa yang ada pada rahimku kala itu.

saat itu, ada rasa tanggung jawab pada jiwa yang sudah di amanahkan oleh Allah padaku,, 
isak tangis setiap malam dalam pengharapan ampunan, serta kehidupan yang baik dan layak untuk buah hatiku..

buah hatiku, yang lahir dari rahimku, diriku yang penuh dengan catatan hitam dan luka dalam hidupnya.

tentu semua ibu juga akan meminta hal yang sama untuk anak anaknya hidup yang lebih baik dari dirinya, dan itulah yang selalu ku panjatkan di bait bait doa untuk anak ku.

saat itu tiba dimana kau akan lahir, perasaan tenang namun juga takut tentu menyelimuti menjadi satu, 
saat pertama kalinya merasakan gejolak yang dinamakan gell cinta alias kontraksi datang, saat itu mama tau kamu sedang berusaha mencari jalan keluar untuk lahir kedunia ini, apalagi saat itu sedang ditemani papamu, tentu kamu ingin buru buru keluar kedunia melihat mama papa memelukmu menciummu.

maafkan mama, yang kala itu selalu mengeluh sakit yang hebat, serta bingung harus bagaimana, untuk mengatasi rasa sakit itu, untuk mengatasi gejolak itu, apalgi saat itu berat badanmu masih tergolong rendah untuk lahir, walau sebenarnya sudah termasuk normal untuk dilahirkan, hanya saja jika dibantu oleh alat untuk kamu lahir itu membahayakan utukmu.

mama berusaha untuk tetap tenang dan percaya kita bisa melewatinya, kamu hebat, dan mama meyakinkan diri mama siap nak kalau kamu ingin lahir saat itu, kita berusaha bareng bareng ya.
dan Allah menunjukkan kebesarannya, kamu lahir nak, lahir dengan selamat , tangisan pertamamu begitu teringat jelas , sampai sampai rasa sakit yang berjam jam mama rasa hilang seketika, dan langsung buru2 ingin memelukmu menggendongmu dan memberimu Asi.

dan Alhamdulillah kamu pun bisa langsung mendapat ASI pertama dari mama. masya Allah.
 

Aiza, itulah nama kamu, nama dengan arti yang mulia dihormati, sepertinya cocok untuk kamu sebagai seorang perempuan anak pertama, semoga kamu memeliki wibawa untuk org yang si hormati bukan karena sekedar pangkat, namun karena memang seorang wanita yang terhormat, sebab akhlak yang mulia. aamiin

Nak,,, terimakasih sebab justru dirimu yang banyak sabar menghadapi orang tua seperti mama dan papa yang masih belajar, terimakasih sebab telah mau berjuang sampai detik ini.


salam sayang
mama aiza

tulisan ini dibuat dari hati yg paling dalam.

baru beberapa hari ini suami ku terkena covid 19. sebelmny aq tes antigen negative dn memang baik baik aja.
kebetulan memang aq dan suami pny rumah yg jrg ditempati, jarakny ga terlalu jauh dan ga terlalu deket ya lumayanlah pokonya.
awalny suamiku ingin sendirian isoman di sana. tapi engga tau kenapa ko rasanya sedih ga karuan. dan pikiran kemana mana. 
karena sebernya diri ini tuh pengen banget yg namanya ngerawat dia, pengen terus bareng bareng hadapi semuanya bersama,sok sokan banget ya gua. 
tpi gtw kenapa. klo dia sendirian ga etis aja . secara dia itu disini bener bener jauh dari saudara bisa dibilang emang g ada saudara dibekasi, dan gua istirnya. oke mungkin gua bsa bolak balik, tapi rasany itu juga makan waktu.
gua tau. suamik gua sebenrnya ga mau gua ikut karena takut gua dan anak gua tertular. 
tapi karena dia orgny diem, jadi dia ikutin aja keinginan gua yg ttp kekeh ikut dia isoman, dengan ctatan kita pisah kamar. pisah ranjangg guys 😶, padahal bsa dijadiin moment kan pny anak ke dua. wkwkw hushhhh#abaikan.
rasanya kesel dan sedih saat dirumah kita ga banyak berbicara, ya walaupun memang dia sedang sakit, tpi kadang gondok banget buat hadapin dia yg super pendiem klo lagi bete, karena gua tau betul dia kalau ga sependapat sama gua ya pasti diem daripada ribut ujg2nya. 
sampai akrny gua memutuskan lusa gua mau balik kerumah mama, jadi suami gua positive senin pagi, dan selama dirumah gua beenr bener kyk org asing yg lagi ngurusin org sakit  wkwk krena dia beenr2 irit bangett ngomongny , boro boro blg makasih, boro boro bilang apa gtu, semua gua tangkep sendiri dgn isyarat dn kode diem seribu bhasany dia, sampai akhrny gua kepikiran yauda biarin aja dia sendiri drumah mngkn lebih enjoy klo g ada gua dn anak gua dia jd bsa bebas gerak. dn g tkut tkut lgi gua tertular, beruntungny dia pny istr kyk gua. yg terlalu peka dn empati. kwwkw
akhirnya selasa gua memutuskan untk pulang, sblmny gua minta mama buat jemput aiza duluan, karena klo gua ikut plg. secara abis berkontak dgn yg skit pasti g enak donk diliat tetangga yg lain. hihiih dan gua jg sblm plg memang mmutuskan untk tes mandiri antigen.
dan pada saat gua mau plg , tapi tes trlbh dahulu. ternyta gua positive jg padahal gua g kenp2. emng sh ad pikiran yg berat dikit yg sempet bkin bdan rada panas dingin dikit.
mengetahui itu barulah suami gua ngomong.
"tuh kan kamu jd kena. kamu sih keras kepala klo dibilangin."
sebenrnya sedih banget denger dia ngomong kyk gtu  pdahal gua ikut dia itu krena gua emng pgn banget ngerawt dia. bagi gua saat2 bgni adlah kesempatan buat gua untk lbh mnjdi istri yg lebih baik lgi buat dia, disamping emng gua g mau ribet bolak balik untk kirim makanan dll, tapi mau gmn pun gua pst emang bakalan tertular. karena dekat dia atw tidak sudh otomatis daya than tubuh gua  g bakalan sangt2 strong buat negejalanin semua peran jikalau gua g ikut sama dia. bolak balik rmh mama dn ke dia. blm lgi kerja blm lg urus anak. walaupun gua yakin banget sbnrny laki gua bsa handle semuany. bsa masak sndri. bsa bebenah sendiri dll. tpi balik lagi mau sampai kpn kt sma2 mandiri? sedang kta udh menjdi spsg suami istri. susahny kmu adlah sshny aq. skitny kmu aq jg skit. jd mksud gua itu adlah gua ingin membangun ikatan keterkaitan gua dn suami stu sama lain, karena gua dn suami adlah org yg bener2 msg2 mandiri. suami gua bs masak. bebenah nyari uang dsb. dan bgtu jg dgn gua . wara wiri sndri makan g ad yg nemenin jg enjoy aja. itu mskd gua tpi dia g baa baca itu. gtw bsa ap engg abis diem mulu sih tnp penjelasan. jd klo pun gua jg emng hrus sakit y udah hadapi sma2 jalanin breng2 gt loh. selagi ada kesempatan selagi emang itu jalanny untk kt breng2. 
dan laki gua pun gua jelasin itu lgi lagi diem. 

gua emang org yg seradak seruduk gegabah dlm mengambil keputusan, tpi gua percaya sma hati gua. selagi gua pny kesempatan untk berbuat sesuatu yg mntt gua baik knp engg. pasti ad yg mw koment tpi kan situasiny berbeda u jg hrus paham. bulshit buat yg koment kyk gt. krena setiap org pny jalan crtnya masing2, lgian gua percaya Allah psti kasih hikmah dbalik semua ini, jika gua salah setidakny gua udh berusaha untk menciptakan sesuatu yg baik versi gua.




Pengalaman adalah guru terbaik...


lakukanlah apa yang ingin kamu lakukan, jika kamu gagal kamu akan bijak, jika kamu berhasil maka kamu akan bahagia

Beberapa kutipan yang membuatku selalu bersemangat  hihi

Ini adalah pengalaman kerjaku saat sebagai seorang MD, setelah menjadi seorang SPG, ada ceritanya loh, hihi

Kalau waktu di SPG aku banyak banget nemuin temen temen yang juga berjuang demi cita citanya, lalu kemudian ibu ibu juga yang masih bekerja dsb, jadi MD juga begitu, ya namanya juga kerja dilapangan kan, bedanya kalau SPG mungkin menetap disatu tempat kalau MD keliling, ih seru ya kerjanya keliling hihi.

Sebelum jadi MD, ada cerita yang mengharukan+ pelajaran berharga dari atasanku sewaktu jadi SPG, jadi dulu tuh saat mau resign jadi SPG, bosku tiba tiba kunjungan ke tempat aku jaga store saat jadi SPG, dia datang, tapi ga nanyain soal penjualan dsb, dia tau kala itu aku mau resign, dia tau aku kuliah , dia tau kalau sebentar lagi juga kala itu aku skripsi dan akan lulus sebagai S.E, ( SArjana Ekonomi).. #asik, hihi

Jadi waktu dia datang, dia nanya tujuan aku setelah resign mau kemana?? mau fokus skrispi atau tetap kerja??? dan ada keinginan apa setelah lulus??

Aku bilang, sebenernya aku masih pengen kerja, kan mau wisuda pasti butuh banyak cicis, hihi polos yaa.

lalu kemudian, Bos ku bilang, "Gua ga mau ya is, liat u jadi SPG lagi, apalagi masuk kompotiter, klo misalny jadi spg lagi apalgi msuk kompotiter ngapain u resign sekarang? mending pertahanin, tpi klo u udh pnya tujuan mau jadi apa mau kemana kemana ny oke gua lepas deh, u boleh resign??
saat itu jujur aq terharu sekali dengernya..

Setelah itu aku mulai bicara, "sebenernya aku tertarik dibidang trainer, dan leader, kayak mas , tapi aku gtw juga harus mulai darimana,"" 
 
" lo pasti bisa " dengan cepatnya mas dian bilang begitu, iya bosku namanya DIan, usiany sebenrnya pasti lebih lebih dariku, tapi kalau didunia SPG hubungan antara spg dn bosny rasa temen, semuanya disamaratakan, cuma pengahsilany aja beda. wkwkwk
sebenernya aku bersyukur banget waktu kerja jadi SPG itu, aku banyak nemuin hal baru, gak hanya rasa percaya diri , tapi juga ilmu, kan dulu aku SPG susu, wkwk jdi sedikit lebihnya agak ngerti tentang nutrisi, meski ga banyak, hihi terus karena setiap bulan sering monthly meeting, dan diajak punya mindset positif sama trainer trainer yang mengisi acara aku sangat tertarik didunia trainer, motivasi dsb, hihi #padahaldirisendirilahyangbutuhmotivasi. wkwk

Waktu itu mas dian cerita, kalau dirinya juga dulu kerja apa aja, dia kayak kasih aq semangat untuk jangan nyerah dan terus belajar, serta gapai impian dan tujuan aku. 
dia bilang semua ada proses dan tahapnya
" keluar dari sini, u coba aja jadi MD dulu , kalau u mau jadi leader kayak gua ."  kata mas dian

" MD?/ yang ngecek ngecekin barang?? kataku
"nah iya, itu u tau jobdesknya, nanti kalau u mau ngelamar jdi MD, pas diinterview bilang aj udh pernah jadi MD, u pahami jobdeskny, tanya tanya MD lain yang kunjungan deh, inget jangan gugup juga nnti klo diinterview. kerjanya hampir sama kan kayk leader bedanya dia cuma fokus sama barang aja, klo leader kan mencakup semuanya, pokonya gua ga mau liat u jadi SPG lagi." kata dia dengan tegas.

setelah pernyataan itu, aku benar benar merasa sangat bersyukur sebab telah diberikan kesempatan yang luar biasa sama Allah, bertemu dengan orang orang baik, yang membuat diri ini terus ingin menjadi lebihbaik lagi

setelah resign, aku jeda dua minggu untuk mengistirahatkan sejenak diri ini,  lalu aku mencari pekerjaan, disuatu agensi kawasan cempaka putih, PT. Arina Multikarya, disitu banyak banget lowongan pekerjaan, dari jadi SPG, admin, MD semuanya, bagi kalian pembaca yang butuh pekerjaan coba aja deh kesana, kali aja ada lowongan walau di masa pandemi gini, tapi ga ada salahnya kan mencoba.

jadi waktu aku melamar, pas banget lagi butuhin MD produk BIG COLA area jakarta barat, duh suatu keberuntungan sekali kan, sedang aku memang lebih paham mal mall area jakbar, walau g semua, hihihi

tiba saat nterview, aku ingat yang dibilang mas dian, jangan gugup dsb, dan akhirnya aku diterima sebagai MD. hihih

awal jadi MD, sepertinya teman temanku paham klo aku itu baru jadi MD, sampai ada yang bilang, " aduh is, u tuh terlalu cantik buat jadi MD. ." wkwkw moon maaf ya nyenengin diri sendiri gpp donk, wkwk tpi emang kenyataan muka muka spg nya masih keliatan kali ya..

Asli waktu jadi MD, happy banget, bisa keliling kemana aja, kerjanyan kunjungan ke toko toko, cekin barang rapihin, bersihin, pajangin, cek exp, cek promo, dsb, berhubug big cola itemnya dikit jd pekerjaan juga cukup ringan walau dikit tpi ada item yang BOGEM wkwk alias berat bangett, tapi itu ga ngurangi rasa semangat ku waktu itu.

NAmanya juga mantan SPG yak, ga mungkin klo ga banyak omong, hihi ga mungkin juga kerja dilapaangan ga punya temen, hihi

dan jejaring pertemanku pun semakin banyak banget waktu itu, sampai aku punya temen yang bisa dibilang deket, cewek ya cewek, hihi 

Namanya Anisa, aku biasa sebut dia ica, dia rumahnya di meruya, sering banget ketemu waktu kunjungan di hero citraland, karena anaknya baik, manis, dan supel kita jdi deket, kita sering banget nyamain maping kunjungan kita, hihi sebenrnya aku sih yang nyamain, wkwk

ketemu ica itu bener bener temen sefrekuensi banget kala itu, kita sama sama kecil tapi kerjaan kita kyak lakik, wkwkkw 

klo kita jenuh pulang kunjungan kita bonek pergi ke tempat tempat yang pengen kita kunjungi, misal seperti ke PIK, wkwkkw liat pantainya doank dari mall, ga sampe kepantainya, haha kayak gitu aja Masya Allah udh bikin adem otak dan hati .. hihi
kita sama sama kuliah , bedanya ica waktu itu masih baru baru kuliah, sedang aku lagi skripsi, kerja jadi MD waktu skrispi work it banget, soalny ga bikin mumet otak, hihi.. Masya Allah banget waktu itu proses aku dimudahkan semuanya.

ica adalah teman terbaik sewaktu jadi MD, kita sering banget abisin waktu bareng, sampai aku dan dia udah sama sama ga jadi MD kita masih tetep berhubungan, dan skrg anakny udah lulus kuliah, MAsya Allah kan, bisa punya temen menjalin silaturahmi terus, bahkan sempet bisnis bareng, hihi.. 
semoga selalu terjalin ya ca silaturahmi kita selamya. aamiin

sebenernya tulisan ini emang buat ica, hehe dan juga ternyata emang banyak banget pengalaman yang aku dapet waktu aku kejar gelar SE aku, kejar doank ga diimpelmentasi, wkwk ya kali engga diimplementasi, imeplementasi ko, kan kuliah ga hanya dapet ilmu aja, banyak proses yang didapet juga, appun itu tentunya dapet pekerjaan beda beda pun menjadi bagian proses saat kuliah, hehe

waktu lulus kuliah, aq emang udh punya planning juga, untuk kemana mannya, yang pasti aku balik kebekasi, dan klo bisa jadi leader, hhaha, atau udh g usah keliling keliling terus, udah saatnya meniti karir atau pekerjaan yang tetap dan juga bisa sampe nikah dsb, dulu mikirnya begitu loh, seriusan, hehe waktu perpisahan sama bos Big COla , dia pun sama bilang, " iis saya yakin ko, kamu bakalan cepet dapet kerjaan baru, sukses ya'" Pak Haris

hemm kira kira nanti setelah lulus dari pekerjaan skrang ini, dpet kata kata semangat apa ya. hihi

sebenernya masih banyak banget pengalaman yang didapat waktu jadi MD, salah satunya bisa kenal jalan, hihi untuk ukuran aku yang anak rumahan, kerja jadi MD itu bener bener bikin aqu jadi tau banyak hal, ga heran klo mas dian waktu itu nyuruh aku buat jadi MD dlu sebelum terjun jadi leader, karena saat jadi MD, kita juga jadi tau tentang kondisi toko, maksudnya bagaimana nnti cara kita mengola produk kita biar jadi sesuatu yang WAW atau laris lah, di toko tersebut, kira kira itu jenis tokonya masuk kategori apa menengah kah, highclass kah, dsb..

sedang jadi leader itu, ga cuma tau kondisi toko, barang, tpi juga harus bisa beradaptasi dengan SPG SPG nya,karakternya, bgaimana membuat dia semangat punya mindset positif, dsb, dan aku suka itu, tapi sampai sekarang belum kesampean, hihi

sekarang aku bekerja di perusahaan sebagai orang yang bisa dibilang mirip sih sma leader tpi aku belum bisa memberikan mindset positif dan semangat itu, sebab tugasku bukan mendorong semangat untuk bsa achiev jualan, hihi tapi buat semangat aja kerja, tpi boro2 bsa bikin semangat orang kerja dan positif mindset, orang aq sendiriny aja hitam gelap gulita kelemar klemer,kwkw " eh ko jadi mablang tulisannya, hihi 

pokonya ini adalah pengalam aku jadi MD, buat yang mau begerak menuju perubahan bsa dipakai caranya, hihi cari tau jobdesk pekerjaan yang ingin kalian lamar, lalu kemudian PD , yakin jangan gugup, pastikan pekerjaan itu membuat kamu bahagia minimal memberikan kesan yang baik dalam hidup kamu.

sekian
salam hangat

iis ismawati nurhasanah

Episode anak sakit. 

Ini adalah cerita terbaruku setelah menikah, setelah proses kehamilan hingga melahirkan. 
Ini adalah cerita terbaruku, dimana aq sangat amat sadar bahwa akan ada lagi episode episode yg amazing sekali untuk dilewati  
Ini adalah cerita terbaruku yang tidak hanya bergelar sebagai seorang istri, namun juga bergelar ibu. Masya Allah. 

dan ini adalah proses yang amat sangat engga pernah terbesit sekalipun bahkan untuk berkhayalny saja tidak pernah. ya kali mengkahayal anak sakit. 😂namun tetap saja ini adalah bagian skenario dari Allah, yang sudah  barang tentu selalu punya hikmah dibalik semua nya  .

ini adalah cerita dimana perasaanku mulai sangat amat berkecamuk, namun seperti ada dorongan untuk tetap tenang, untu tetap tabah, untuk tetap sabar dan tangguh.

Beberapa minggu lalu, anak ku Aiza terpaksa harus dirawat dirumah sakit, setelah hampir dua minggu lamany aiza sangat kuat menahan rasa sakit risih dan ga nyaman dengan flu dan batuknya.

Suatu malam, aq melihat bayi ku begitu tersiksa dengan fluny yg mengganggu tidurnya, rasany tidak tega sekali melihatny, padahal segala macam cara sudah aq lakukan, mulai dari memberiny obat, membaluriny minyak telon agar tetap hangat, mencoba membuat uap air hangat sendiri biar bsa dihirup Aiza, sampai kedokter konsultasi ini itu, sampai akhirnya Aiza demam sangat tinggi, membuat kita sudah dipuncak khawatir termasuk mamaku, sebab saat ku tinggal kerja Aiza tentu dijaga dan d rawat oleh mama, mama yang tidak tega langsung membawa ke rumah sakit, setelah diperiksa demam aiza sangat tinggi kala itu, walau hasil pemeriksaan cek darah semua baik baik saja. tidak ada gejala covid, atau demam berdarah,  tapi biargimanapun aq sendiri sudah tidak tau lagi bagaimana meredakan demamny aiza sampai ku fikir2 terpaksa bayi 8 bulanku aiza hrs d rawat dirumah sakit. 

Sebelum masuk rumah sakit aq sudah cuti dari kantor untuk bsa merawat aiza lbh lama, tpi apa daya saat baru masuk sehari kondisi aiza drop lagi dn harus d bawa ke rs. 
sesampai d rs, aq melihat bayiku begitu kuat tidak rewel tidak manja, dia mash seperti aizaku ceria dn selaku menebar senyum. walau rasanya sebagai orang tua hatiku meringis melihat tangannya yg udah d infus. Tapi aq harus kuat.. 

Aku dan suami kompak menjaga aiza. besokny aq ijin setengah hari untuk masuk kantor, sebab aq ingin lama menjaga aiza. walau seharusny aq ijin cuti lagi, tpi bgimana ada tanggung jawab juga yg hrus kuselesaikan disitulah perasaanku berkecamuk, harusny ini mudah ijin aja udah selesai bgtu . kan anak lg sakit. tpi kenyataanny setiap org punya maslahny dn prosesny masing masing , mungkin sebagian org akan menilai, bukannya cuti aja kerja mah g ad abisnya, lgian kerja kan demi anak. masa anak sakit ditinggal bla bla bla dn segala macem. sebagai org tua aq paham akan hal itu, pasti ada aja yg pny pikiran seperti itu wajar  bahkan aq sendiri pun merasa btpa tidak tegasny aq. tpi balik lagi hidup plihan aq telah memilih merangkap banyak tugas. memilih menjadi ibu. istri dn berkarir diluar. ini sudah barang tentu akan terjadi  tpi aq jg g bsa nangkep semua jd satu dn g bsa egois. aq ibu, aq istri. tpi aq jg pny tnggung jawab lain. g mngkin aq ninggalin semua seenak jidat. diluar konsep d kantorku emng g ad yg bsa gantiin?? kenyataanny ini adalah pilihan yg hrus aq hadapi dan jalani.

Kala itu beruntungy suami aq memahami kegelisahanku yg stu sisi masih mau jaga anak. tapi stu sisi jg ad pekerjaan yg hrus d selesaikan, suamiku hanya diam, sebab dia tau betapa sudah berkecamukny pasti pikiran istrinya, aqu diam diam seribu bahasa, menahan tangis, menahan rasa kesal, menyalahkan diri sendiri, dsb, namun aku berusaha tetap tenang, aq berusaha tetap tegar, ga boleh sedih, sampai satu titik aq merasa sangat beruntung dan bersyukur sebab masih punya orang tua , masih punya mama, dalam kondisi seperti ini, jelas aku sangat sangat sekali membutuhkan mama, tapi aku tau ini semua tanggung jawabku sebagai seorang tua, sebenarnya aku sendiri tidak enak merepotkan mama, tapi mau gimana, , dalam situasi seperti itu aku memang sangat butuh mama untuk ikut serta menajaga anakku kala itu, sebab tidak mungkin juga semuaku mejaga anakku dirumah sakit sendirian... 

Akhirnya pukul 14.00 WIB  aku baru bisa berangkat kekantor bayangkan , jam dua siang kekantor, tapi aku tidak mau mengeluh terus menerusan, tidak ingin menyalakhan keadaan terus terusan dsb, aku hanya diam diam dan diam, dan terus melaju dengan sepeda motorku, bergegas kekantor, untuk menyelesaikan tugas yang harus kuselesainkan, yang menjadi tanggung jawabku...  sesampainya dikantor tidak ada yang menegur, hanya saja mungkin terbesit pertanyaan pertanyaan oleh beberpa rekan kerja, jam berapa ini?? gila?? enak ya?? aqu hanya diam, bosku tidak menegur, sebab sebelumnya memang aq sudah ijin, dan aku tau bosku ga banyak komplen, asal kerjaan beres aja, hihi Alhamdulillah.

Kejadian itu membuatku sangat sangat diambang kebimbangan sampai saat ini, sebab walaupun orang tuaku bsa menjaga aiza, tetap saja aiza adalah tanggung jawabku anakku, disamping itu walau kantorku terkadang meberikan terus ijin, namun akan sampai kapan?? mau sampai kapan seperti itu terus, sampai kapan harus berdebat dengan perasaan yang berkecamuk entah itu artinya apa, bagian hati kecil ku sebagai seorang ibu yang ingin utuh merawat anakny setiap hari seperti telah  menggebu gebu... namun mengambil kepeutusan dalam keadaan lelah, marah menurutku itu gegabah, dan seperti bunuh diri, maka kini pelajaran berharga yang ku dapat adalah lebih menahan rasa yang memang tidak perlu harus ditunjukkan berlebihan dan hanya diam sambil berdoa, sebab tajamnya qolbu berbisik itu sampai kelangit..

semoga kelak aku bisa menemukan petunjuk itu, dalam hati dan perasaan yang sebaik baik nya...
aamiin



salam hangat
iis ismawati nurhasanah
udah lama ga nulis semenjak  berkeluarga, bahkan telah menyandang status baru sebagai seorang ibu. tiba tiba ngebahas dn pengen nulis soal ini. 
padahal usia pernikahan baru seumur jagung. wkwkwkw tapi saya percaya didunia ini tidak ada yang terjadi tanpa seijin Allah, begitupun dengan proses rentan waktu yg sudah berjalan ini yang menjadi pembelajaran untuk saya pribadi, bahkan bisa jadi untuk kita semua. 

berangkat dari semua proses perjalanan yang masih cetek ini, tiba tiba mencoba memehami arti dari semua yang terjadi ini, bahwa menikah perlu ilmu, perlu iman perlu cinta.  

beberapa waktu ini, tak sempatny menulis tersebab banyaknya hal yg sebenarnya terjadi dalam hidup saya, gejolak yang tak pernah saya alami, bahkan tidak pernah terlintas dalam pikiran saya, bahwa semua ini terjadi dalam hidup saya.

proses memaafkan dan menyembuhkan luka atas innerchild saya dimasalalu bersama mama begitu terasa s sangat sangat melelahkan, apalagi dalam masa kehamilan saya kala itu. 

sering saya bertanya tanya pada diri sendiri, ini apa yang salah ? ini apa yang mesti diperbaiki antara hubungan saya dan mama ? kenapa tidak pernah merasa ada jalan keluar setiap kali berhadapan dengan mama membahas sesuatu pasti selalu terjadi pertengkaran. ada apa ?? tentu ini bukan hal baru bagi saya , namun saat kembali kebekasi ini salah satu tekad saya adalah menyelesaikan apa apa yang belum selesai dengan mama, saya ingin merasakan kehangatan keluarga inti saya, sampai akhirnya dalam suatu ketika ada suatu kejadian yang membuat saya paham dan mengerti bahwa sebenarnya yang harus sembuh adalah mama. 

namun, mengerti begitu lebarny luka innerchild mama lah yang membuat saya merasa lelah untuk memahaminya, karena ternyata sudah begitu menjadi luka menganga nan berkerak. bisa dibayangkan, ketika seseorang memiliki innerchild, lalu ditambah lagi dengan pernyataan mama bagai petir disiang bolong. bahwasanya tentang rasa cinta yg mama miliki ke bapak itu bukan cinta namun rasa hormat kepada orang tuanya saat itu ketika mama diminta untuk menerima lamaran bapak, tersebab orangtuanya melihat hal baik pada diri bapak, namun entah dihati mama. .

rasanya saya semakin sangat lelah untuk bisa terlalu masuk dalam hati mama yang terang terang dan sangat jelas bahwa tidak ada jalan keluar untuk proses healing kecuali diri mama sendiri. sedang diri ini sibuk mengobati luka pengasuhan dimasa lalu, berbagai macam.proses healing hingga akhirnya saya mengerti dan paham, ini engga bisa terus menerus digerus lagi dicekokin lagi secara terang terangan pengen mama sembuh, tapi balik lagi pada proses keimanan kita pada Allah, berdoa sepenuh hati, kepada Sang Pemilik Hati agar bisa dikuatkan serta dikokohkan, dan dilembutkan pada hal hal yang baik .

tidak sampai situ, karena kini kurangny sosialisasi diluar rumah, kini lebih banyak bermain dengan sosial media hingga beberapa buku yang memang menurut saya menarik saja untuk dibaca😂, banyak hal yang menurut saya bahwa pernikahan cinta serta ilmu itu perlu, sangat perlu. 

bagaimana cinta yang baik bisa menembus hati seseorang, mengetuk sanubarinya untuk selalu berbuat baik, sebab hati diciptakan oleh Allah, dan pernikahan adalah sesuatu ibadah yang disukai oleh, sudah barang tentu cinta yang hadir datangny dari Allah juga untuk Allah dan karena Allah, lalu dari cinta menimbulkan hal hal yang baik, serta berbagai macam pembelajaran proses yang g bisa didapet disekolah manapun, universitas manapun, menjadi bagian dari ilmu untuk bisa saling memahami dan mengerti bukan hanya dalam konsep pernikahan antara suami dan istri saja, tapi tujuan serta tugas dan tanggung jawab sebagai manusia. 

saat telah menikah, kita juga harus tau bagaimna tugas dan tanggung jawab kita, baik istri maupun suami, dan sebagai umat Rasulullah, dalam konsep ini sebenarnya kita harus tau salah satu mengapa pernikahan disebut sunnah , tersebab salah satu tujuan pernikahan dalam islam adalah memperbanyak umat rasulullah, generasi kaum muslimin dan muslimat selanjutnya.
walau bagian ini masih dalam proses yang sangat panjang dn amanah besar untuk saya dan suami yang kini telah dikaruniakan seorang putri, yang mana kelak ia juga akan melahirkan generasi geenrasi berikutnya, maka sangat perlu juga pendidikan serta pemahan agama untukny, agar bisa menjadi perempuan yang soleha, aamiin Allahumma Aamiin ya Allah. 

serta iman, bagaiman kita meyakini dan mempercayai bahwasanya apa yang terjadi adalah sesuatu yg telah digariskan oleh Allah, dan sudah barang tentu Allah Mengetahui kadar kesanggupan setiap hambaNya mengemban proses2 dariNya.