Never stop dreaming.



Mungkin itulah kata kata yang tepat untukku, yang ku fikir setelah lulus kuliah aq bisa melancarkan semua rencana memuluskan mimpi mimpiku. 

Dari mulai pengen ngumpulin uang untuk ikut public speaking, pengen meluncurkan buku berisi kisah seorang anak yg memiliki mimpi membahagiakan keluarganya dengan  segala kemampuan dan keterbatasan yang dia punya. 
Bukankah manusia memang memiliki kelebihan serta kekurangannya. 

Lalu dilanjutkan ingin menyewakan ruko atau tempat untuk bapak ku dagang, jadi ga perlu lagi yang namanya keliling keliling . 

Membantu mama bapak menyelesaikan semua administrasinya saat dimana masa pembangunan rumah yang lalu. 

Dilanjutkan kembali keinginan untuk diri sendiri yang pengen belajar masak bikin kue. Sukur sukur bisa bikin usaha sendiri inves hari tua. Wkwkkw

Banyak banget ih mimpinya tapi ga liat kondisi. 😂
Tapi udah 8 blan lepas dr masa kuliah blm ada action. 😂😂😂
sedih ya gregetan ya. Ga bisa tidur. 😂😂

Akhirnya lagi lagi termenung. Bukan melamun tpi gmna caranyaa buat mulai satu persatu mimpi itu. 
Oke akhirnya punya jawaban satu. 

Masalah modal. 
jeng jeng muncul pertanyaan sendiri...

Kan gue udh ga kuliah, pastinya akan lebih bisaa ngumpulin modal. Kemana aja ya uangnya selama ini. 😂😂

Mikir panjang. Inget oh iyaaa

Kembali menerka nerka rencana Allah yang sedang star sebelum rencanaku. Hehhe
Manusia kan hanya bisa berencana selebihnya Allah lah yang memberi keputusan. Dan setiap rencanya pasti ada hikmahnya.  Dan skenario yg luar biasa. 

Proses Ikhlas..
prosess yang klo aq blang ini aq ga pernah lulus untuk menghadapiny. Wkwkw
proses paten yang akan selalu dialami setiap manusia.

Namun kali ini lebih terasa untk belajar ikhlas, dan menerima merasa cukup . Serta berfikir untuk lepas juga dari sebuah kemalasan, dari sebuah pernyataan tidak bisa, tapi harus diubah menjadi bisa, pernyataan keterbatasan tapi menjadi kesempatan. 
Belajar dalam keterbatasan itu merupakan kesempatan yang luar biasa jika berhasil. 

Bagaimana tidak jika dahulu hari hari masih dipenuhi semangat sharing sama temen secara langsung kini hanya bisa via bbm atw whatsap. 
Karena memang kondisi yang tidak memungkinkan bisa brtemu. 

Jika dahulu aq masih bisa menerka nerka arti sebuah perjuangan dari banyak orang ini hanya beberapa orang yang kutemui itu itu aja pula. Hehhe

Dan akhirnya satu lagi punya jawabannya sabar. Lakukan prosess ini ... 
siapa tau ada hikmah didalamnya. 

Lagi lagii coba ngelus dada sabar ya Allah. Hihi

Proses Masak. 
Sebenrny udha bbebrapa kali mencoba yang namanya masak. Alhamdulillah klo msalah masak rasany ga malu maluin kalau buat disuguhin sama calon mertua. #ehh. Wkwk 
tapi untk.proses masak ini pure karena masalah diri yang kurang bisa memanage waktu alias males. 😆😆😆 maafkan daku . ✌

Karena sekarang merasa kondisi badan yamg mulai makin drop.masih beradaptasi sama tugas kantor yang selain menyita waktu menguras otak juga. 😂😂 rasanya pengen tiduran terusss... hehhe

Akhirnya coba buat kue. Niatnya mau bikin kie bolu kukus dsb. Tapi ternyata kendalanya ada d peralatan masaknya.. 
oke ... 
Dirumah ga ada mixer ga ada loyang ataupun oven. Hihi
Akhirnya.coba bikin kue yang lain . Yang menurut temen temen simple dan mereka udh sering coba. Sementara pas aq coba justru asin. Wkwkw
kue sih asin coba itu. 😂😂
percobaan ini gagal lagi. 

Gregetan lagi. Sedih lagi, gegana lagi 😂😂😂

Ga nyerah aku mencoba meluncurkan niat yang lain.. 
Mau nyewain ruko atau tempat buat bapak jualan. 
Cara yang bisa dilakuin adalah..
setiap beli makanan nasi goreng atau bakso yang sudah punya tempat. Suka nnya langsung sama abang abangnyaa . Berapa biaya nyewa ruko dsb. Hihi ya ampun urat malu udh putus kykny. 😂
itung itung aq tau brpaa yang harus dikeluarin dn dipersiapkan untk jualan di tempat.
sampe kalau lagi jalan suka liatin ada ruko yag kosong atw engga. Wkwkkw
Sempet frontal juga nanyain ke bapak buat nyoba jualan d rmah dlu hslnya gmn. 
Tapi emang proses ini agak sulit. Karena ini butuh kekompakan dari keluarga membagi waktu dan tugas untk coba coba usaha dirumah. Hehehew oke keep lagi. 

Lalu kemudian.. 
adaa sedikit cercah ini bikin hati menggugah untk jadi seorang penulis. Dengan bangganya cie di follow inspirator academy. Positif aja bikin seneng diri sendiri..hihi pasti adaa sesuatu dibalik ini. Inspirator academy dimana itu sebuah forum menulis dalam waktu 30 hari bisa jadi penulis dn buat buku. 
Lagi lagi positif aj. Pasti ada suatu dibalik semua ini. Hehhe, tanpa ragu aku chat pribadi salah satu kontaknya,  dan ditanya tanya lebih jelas lebih lanjut... 
dan jeng jeng huuuuu masalah biaya lagi  ðŸ˜‚😂😂😂
iya sih tau dari dlu biaya begituan ga murah
.hihi oke dari semuanya kali ini.prosessnya emang nabung. dan tetap positif mindset gali terus gali terus. 
Tujuan yang ga mudah emang kali ini 😂😂.
Akhirnya pasang target awal.jalanin aja dlu yang ada sekarang. 😆😆😆

Jadi gregtan itu menurutku bukan karena cinta cintaan lagi . Masanya udah lewat. Wkwkw 
gregetan itu ketika kita ga bisa punya passion dalam diri. Ketika mimpi yang udah dirancang dan direncanakan blm bisa tercapai. 
Hehhe

namun tak akan habis harapku untuk tetap meluncurkan semua mimpi serta tujuan itu ..
kutulis semuanya.agar aku ingat.bagaimana aki pernah memiliki mimpi. Agar aku ingat bagaimna aku pernah mencoba. 😅😅😆

Keep writing...

Salam
gladious






Dan, telah ditiupkan roh pada janin seorang wanita bernama ibu, atas IzinNya maka jadilah ia sebagai seorang bayi, atau anak yang ditipkan.



Lalu kelak di akhirat nanti orang tua tersebut diminta pertanggung jawabanya atas anak tersebut.
Aku pun mulai berfikir tentang beratnya beban mereka, beratnya tanggung jawab mereka terhadapku sebagai seorang anak.

Mulai dari membesarkanku menyekolahkanku, memberikan ku ilmu agama serta ilmu ilmu pengetahuan lainnya, memberi nafkah kepadaku, serta kehidupan kepadaku.

Tak heran jikalau dalam masa didikan mereka, terkadang mereka bersikap kasar, berbicara yang buruk tanpa mereka sadari, atau bahkan seakan bersikap masa bodo karena sebuah keadaan.

Sedih ? itu pasti ada

Bertanya tanya ? itu pasti

Bertanya tanya mengapa mereka bersikap demikian ? bukankah aku seorang titipan yang harus mereka jaga ?

Namun, ada satu hal yang ku tanamkan dalam jiwaku, ada satu hal yang kucoba pelajari maknanya dalam dalam tentang sebuah tanggung jawab, tentang sebuah tugas, serta tentang sebuah rasa berterimakasih serta kasih sayang untuk mereka, yang kemudian membawaku menemukan satu persatu jawaban dari semua pertanyaan pertanyaanku.

Tepatnya enam tahun yang lalu, saat kakiku melangkah keluar dari rumah saat diriku dititipkan oleh salah satu sanak saudaraku, aku merasakan juga bagaimana mereka saudaraku merasa begitu memiliki tanggung jawab terhadap diriku, dengan segala macam peraturan peraturan yang membuatku merasa terpenjara dalam hidup ini, aku menjalani semua itu sampai titik dimana aku tak sanggup lagi harus berbuat apa,  hingga akhirnya Allah lah yang membuatku harus bersitirahat di dalam salah satu rumah sakit di jakarta.

Selama beberapa hari pun aku dirawat, karena terkena demam berdarah dan asam lambung naik, entah rencana apa yang sedang Allah siapkan untukku, sebab Dia masih memberikanku kesempatan hidup  setelah melewati masa masa kritis dalam dua penyakit sekaligus.

Aku tenang, aku begitu merasa diperhatikan oleh seluruh keluargaku, dari situ aku mulai berfikir aku mulai mentelaah semuanya, bahwa betapa beratnya mengemban sebuah tanggung jawab dari seseorang yang menerima titipan.

Sampai akhirnya aku pun mulai terbiasa dan terbiasa dengan semua peraturan itu, dan lambat laun mendapat kesempatan beberapa kali untuk pergi melihat indahnya dunia( jalan-jalan kita). Hehhe
Dan saat itu pula aku mendapat pelajaran sekaligus bersyukur atas apa yng telah mengaturku dengan beberpa macam pertauran , saat aku meminta izin kepada salah satu irang tua temanku yang tak mengijinkannya untuk pergi bersama rekan rekan kerja lainnya. Disitu aku melihat mata seorang ayah yang takut, cemas, serta kecewa.

Kecewa karena sering dibohongi oleh anak perempuannya, yang ternyata sudah sering diam diam pergi jauh dengan kekasihnya tanpa ijin ayahnya.”

Sontak aku tak dapat berbicara lagi kepada ayahnya untuk meminta ijin agar dia diperbolehkan pergi, sebab entah mengapa aku seakan merasakan bagaimana kecewanya ayah itu saat dibohongi.
Maka sepanjang jalan aku pun berfikir, tentang mengapa selama ini orang tuaku melarang aku pergi pergi jauh, mengapa orang tuaku melarang untuk banyak main, karena mereka takut karena mereka cemas, karena mereka bertanggung jawab atas diriku.

Aku pun tak mau menjadi orang yang tidak tahu diri, walau aku tau aku titipan dari Allah , maka aku ingin menjadi persembahan yang terbaik untuk mereka.

Maka aku ingin menjadi sebuah persembahan dari yang Maha Kuasa untuk lebih menyakinkan pada mereka bahwa betapa Maha Pengasihnya Dia memberikan serta mengkarunikan seorang anak, sebab anak pun mampu membangun istana untuk mereka didunia maupun diakhirat, sebab doa anak yang soleh ataupun soleha dijaba’ olehNya. Maka aku ingin menjadi perembahan terbaik itu untuk mereka.

Menjaga nama baik mereka, menjaga dirikuu yang sebenarnya bermanfaat untukku kelak dimasa depan.