Arti di balik sebuah profesi

Huuu...




Tarik nafas dalam dalam, kubuka album fto yang tersimpan di flashdisk ku. 

Ku buka satu persatu per folder per file. Ku baca tulisan tulisan ku terdahulu. 

Entah apa yg sedang di tunjukkan oleh Sang Maha Pemberi Skenario, tiba tiba air mata ku terjatuh bercampur rasa semangat dan keyakinan yang dlu sempat membara di dalam diri ku. Keyakinan yang memang harusnya diyakini oleh setiap insan. Sebuah kebenaran dan kejujuran, serta keajaiban dari Nya. 

Yahhh.
sudah banyak tulisan tulisan ku bercerita tentang pengalaman pengalaman pribadi ku mengenai kejamnya dunia, kejamnya manusia, namun juga tentang cinta dan keajaiban dari Nya yang tak pernah putus. 

Yah.. 
Aku memang suka menulis,.suka bercerita tentang diriku sendiri. Pengalaman ku perjuanganku dsb. Tak ada niat lain kecuali memberi rasa lega kepada hati dan pikiranku untuk menuangkannya. Meskipun ada niat lain diantaranya ingin sekali mengubah mindset seseorang yang membaca perjalanan ku ini bisa mengerti dan memahami bahwa hidup itu memang bth perjuangan. Kalau aku saja permpuan bisa mengapa perempuan yag lain tidak bisa? Mengapa pria juga tidak bisa. 
Dan bila d tanya hidup seseoarang berbeda beda , bukankah bisa dijadikan sebuah contoh untuk lebih bersyukur, serta semangat menjalani kehidupan

Yah. Aku mulai memahami arti setiap perjalanan yang ku lalui saat saat dimana jauh dari orang tua.

ALLAH menunjukkan kebesaran kebesaranNya, kasih sayangnya dan hidayahnya lewat mereka yang kutemui di simpang perjalanan hidupku.
.
Memaknai kehidupan dari sebuah profesi.

Yah.
Ketika dulu waktu aku masih duduk dibangku sekolah Putih abu abu, aq suka memandang sinis mereka yang bekerja di mall, pakaiannya sikapnya dsb.

Dan saat kelulusan tiba, lalu mencari pekerjaan sulit maka pekerjaan yang dlu kupandang sinis lah yang memberikanku pengalaman baru , pengalaman yang luar bias
a,.pengalaman yang bukan hanya memberikan sebuah penghasilan namun juga pelajaran tentang arti hidup yang sebenarnya.

Memang benar apa kata pepatah bilang.
"Kita tidak akan pernah dapat merasakan apa.yang orang lain rasakan jika kita belum terjun langsung kedalamnya, teori dan praktek pun berbeda. "

Nilai kehidupan itu semakin terasa ketika aku dihadapkan oleh banyak orang dengan karakter yamg berbeda beda pula.

Yah. Ada yang jutek, ada yang begitu tertutup, ada juga yang ekstrovet sprti diriku.

Aku juga melihat sebuah perjuangan, dibalik senyum kokoh dari para wanita yang kutemui di masa itu. Mereka memiliki sebuah cinta yang luar biasa, mereka pun memiliki.sebuah mimpi yang luar biasa , mata mereka yang lelah tubuh mereka yang terkadang lemas, namun mereka tetap tergar berbalut senyum yamg manis.

Mereka yang mengajarkan ku apa itu kerja keras.
Apa itu sebuah mimpi dan tujuan hidup.
Mereka mampu membagi waktu mereka.seorang ibu ,

Mereka menyadarkanku, akan pentingnya peran kedua orang tuaku,. Dan saat aku terjun langsung bekerja mengumpulkan puing puing itu, aku semakin sadar bahwa betapa lelahnya papa mencari rezeki  menafkahkan mama aku dan adik adik.
Aku juga semakin sadar bahwa seorang wanita jga begitu memiliki jiwa perjuangan dan pengorbanan yang teramat dahsyat.

setelah lulus kuliah aku mendapat pengalaman baru serta sebuah nilai kehidupan yang menyadarkanku tentang perasaan seorang ibu,,,,

jujur saja aku dan mama suka berdebat masalah sebuah hak dan kewajiban, dosa banget ya. masih kecil udah sok tau menjelaskan hak dan kewajiban kepada seorang ibu yang telah melahirkan.
seperti contohnya ketika masa masa labilku dulu, yang masih suka beli ini itu yang masih suka memaksakan kehendak orang tua.

sering sekali mama bilang iya, iya nanti akan dibelikan, tapi mama hanya memberi harapan palsu. huhu. saat itu yang dipikiranku ya suuzon saja, aku hanya berfikir mama sama anak pelit banget sih padahal itu kan kewajiban mama sebagai orang tua bahagiain aku. nah nah ga sadar kalau kata kata itu menyakiti hati mama.

sekarang aku bekerja menjadi salah satu staff accounting, ini baru pertama kalinya didunia kerja aku terjun kebagian ini, membuat anggran untuk keperluan pabrik, dsb.
ada satu hal yang membuat ku tersadar saat salah satu karyawan berkata padaku.
"mba, lakban dan sebagainya abis, pemasok kita masih mau bantu atau engga sih ko sekarang apa apa ga ready sih, admin dlu kalau minta apa apa itu selalu ada, itu uang untuk keperluan kantor bukan pribadi, sekarang mah minta apa apa susah. "
seketika jleppp banget nusuk ke hati..

aku yang baru sekitar 7 bulan bekejra, dan dihadapkan dengan tugas tugas yang menurutku perdna sekali mengerjakan sebuah pekerjaan dalam satu hari sekaligus, membutuhkan konsentrasi serta kecepatan yang masih ku pelajari, aku juga sudah berusaha membuat anggaran sebesar mungkin pada kantor pusat, tapi lagi lagi meleset dari perkiraanku.

sebenarnya baru 2 bulan terakhir ini, anggaran yang ku buat meleset, karena aku tak bisa memprediksikan jumlah jumlah lemburan dari para karyawan yang harus dibayar harian, dan juga kebutuhan mendadak dari maintenance. oh ya ampun...

lagi lagi hal ini membuat ku tersadar, mungkin ini yang di rasakan mamaku menajdi seorang ibu.

mungkin memang setiap hariny ada pemasukan, memang juga kita sudah melist semuanya membuat daftar dan memisahkan uang uang yang akan wajib digunakan terlbih dahulu, yang lebih penting istilahnya, lalu kemudian ada suatu pengeluaran juga yang kita lupa, sebenrnya masih bisa dipending, tapi karena sifat kita yang terkadang memaksa untuk selalu ada, seperti halnya aku yang memaksa mama untuk membelikan suatu hal, padahal itu ga penting tapi aku memaksa, aku tidak tahu keadaan yang sbenarnya tapi aku malah memarahinya, dan kecewa, seperti itu pula yang dirasakan salah satu karyawan yang mulai complain kepadaku, suatu yang dia dia tidak tahu keadaannya, tapi dia dengan mudahnya juga memberikan argumen seperti itu.

okeh semakin merasakan juga bagaimana perasaan mama saat itu, perasaan sedih karena mungkin sebenarnya mama juga ingin sekali membahagiakan ku, mama ingin membelikan sesuatu untukku, tapi memang belum waktuny, belum saatnya, begitu juga dengan ku, ingin sekali sigap untuk semuanya tapi apa daya anggaran uang itu tidak bisa diubah, bahkan terkadang suka ga tega harus mempending lemburan mereka, namun tetap saja aku harus mendahulukan yang utama terlebih dahulu.

ha..
sekarang kalau pulang kerja aku selalu sharing dan bercerita ke mama.
ma, semenjak kerja di bagian ini, aku jadi ngerti perasaan mama gimana, aku juga belajar dari mama, aku pisahin keperluan keperluan yang penting terdahulu, memang sih sikapku sekrang agak lebih pemarah dan ga sabaran, karena complainan sana sini, mungkin karena keadaan juga kali ya, dan mungkin itu yang mama rasakan dulu." curhatku pada mama

iya tapi kamu jangan marah marah terus dikantor, ga baik, ga boleh gitu, kan yang kamu hadapi usianya diatas kamu." kata mama
belum nemu orang yang sabar banget sih ma, yang bisa dijadiin contoh. dalam hati bergumam. hihi

ada yang bilang
" Allah menaruh seseorang disuatu tempat bukan tanpa alasan."
mungkin ini jawaban dari semua yang ku alami selama ini.

Allah mengajarkan ku dengan berbagai banyak pengalman dari bidang ku sendiri, bersyukurnya allah memberikan kesempatan ku langsung terjun agar aku lebih merasakan dan belajr dari semua itu.
dan Allah memang menaruh ku dalam suatu tempat bukan tanpa alasan, jika Dia menaruh kita dalam suatu tempat maka Dia yakin bahwa hambaNya bi melewatinya.

 aghh Subhanallah juga masih bisa menuangkan pemikiran ini dalam sebuah tulisan, yang bilamana aku kehilangan arah, terkadang aku mebacanya sendiri, dan membuka jalan pemikiranku sendiri, tentang bagaimana dulu aku pernah merasakan hal yang buruk sekalipun, pernah merasakan semuanya dari nol. bagaimana caraku berjuang bertahan , bagaimana air mataku terjatuh dsb.

sebab ketika bibir tak sanggup berbicara air mata mampu memberi ketenangan, saat bibir tak mampu berkata maka tulisan menjadi duta dari sebuah perasaan. semoga perjalanan hidupku ini benar benar membawa perubahan dalam kehidupanku selanjutnya menyikapi semua yang terjadi dengan langkah yang mantap, dan lebih percaya bahwa Allah selalu bersama hambaNya, bahwa pertolonganNya itu Nyata, janjiNya nyata. dan itulah kehidupan. seperti roda yang akan terus berputar, seperti rambu rambu laulintas yang sudah ada bagiannya, kapan kita harus berhenti, bersiap siap hingga melaju kembali.


keep writing..

iis ismawati nurhasanah - gladious

0 komentar:

Posting Komentar