semenjak kuliah, dan semenjak kerja aku lebih banyak teman laki laki, 



sejujurnya punya teman laki laki lebih seru dibanding teman wanita, tapi aku sih alhamdulillah punya teman wanita yang seru seru juga, tapi ini kisahku dengan teman laki laki ku, dahulu

memang ku akui dan tidak bisa dpungkiri, kalau temanan sama yang lawan jenis itu harus kuat hati, kuat perasaan, jangan sampai terbawa perasaan, walau tidak bisa dipungkiri temenan sama lawan jenis itu ga mungkin ga ada perasaan itu, tapi itu tidka berlaku pada ku, bagiku teman teman suka suka dan pacar ya pacar, entah kenapa, tapi saat aku punya temen laki2, yang cukup dekat aku tekankan dalam hati, kita temanan,  meskipun aku tahu apapun sttsnya saat itu, kelak aku akan pergi dari kalian, atau kalian pergi dari ku.

waku kuliah, aku punya teman dekat , dia sangat baik, baik sekali, dia pintar, lembut, banyak yang bilang kalau aku pcaran sama dia, aku cocok sama dia, bahkan orang tuanya pun menyangka kalau kita pacaran, tapi aku tahu, aku bukan tipe dia, dan aku juga ga bisa jadi tipe yang dia suka, aku tau tipekel perempuan seperti apa yang dia inginkan, karena dalamm pertemanan saat kita saling berbicara sharing, aku memahami bahwa ada sosok lain yang paling dia butuhkan yaitu pendamping, tapi itu bukan aku, dalam perteman ku dengan dia, aku juga bisa memahami begitu juga dengan dia kala kita sama sama punya pasangan, sayangnya hati perempuan lebih sangat sensitif pacaranya sempat sangat cemburu padaku, ah padahal aku sudah sangat berjaga jarak sekali dengannya, untuk skedar kirim pesan saja sudah tidak, sampai akhrinya dia putus, aku tau alasannya kenapa putus, setelah putus tentu saja hubungan kita mash baik2 saja namanya juga hanya menjaga perasaan orang, tapi karena sakin dekatnya aku dn dia, sampai ada orang yang bilang padaku, bagaimana orang mau dekatin aku, kalau aku sangat intens dengan nya, hihi saat itu aku hanya tertawa, meski aku tau iya aku salah apalagi sebagai perempuan kan, huft meski saat itu aku serba salah, aku paling ga bisa melepaskan yang ada didepan mataku seperti sahabat dan teman2, kalau orang itu suka sama aku , ya seharusnya jujur saja, nanti aku juga bsa ko jaga jarak. hihi temanku ini, sangat baik benar benar baik, sampai2 aku pernah bilang kalau dia bodoh banget mau maunya dibodoh2in cewe. wkwk padahal aq sendiri juga bodoh suka dibodoh2in cowo, aku tau dia orang yang sangat baik, dan memiliki pandangan hidup kedepan, sampai akhirnya setelah lulus, dia bilang padaku mau nikah muda, aku sangat senang dengan keinginannya, sampai tiba tiba, dia bilang padaku dia telah mengkhitbah seseorang, masya Allah sungguh aku senang sekali dengar itu, banyak orang yang bilang padaku aku bodoh dsb, tapi hey mereka ga tau bahwa itu memang jalan yang terbaik , dan jodoh itu sudah ada yang mengatur, lagi pula aq kan memang sejak awal niatnya temenan, sebelum menikah temanku pernah bilang, nanti jangan putus kontek, kalau mau curhat ada apa2 curhat sama istrinya, pasti nyambung deh, dan cepet deekt, aku iiya iiya saja saat itu, padahal aku tau , aku ga akan bsa deket lagi seperti dulu, aplagi dalam keadaan aku msh sendiri, aq tau bagaimana perasaan wanita yang sensitif, apalagi aku dan dia sangat dekat, pasti ga ada satu pun wanita mana pun yang ga merasakan rasa cemburu, dan aku ga mau itu terjadi, aku mau dia bahagia dengan kehidupan barunya, lagipula semenjak lulus aku juga tinggal sangat jauh , yang menyebabkan memang tdk pernah bisa ktmu , sampai hari ini. sedih sih, tapi itu yang terbaik. :)


dan kali ini, aku punya teman laki2, di usiaku yang udah tua begini, wkwk dia beda karakter sama temn kuliahku, tapi tidak terlalu dekat dan intens banget sih, hanya saja ini kebalikan dari temen kuliahku, kali ini org tuaku yang kenal. wkwkw dan aku juga tau bahwa aku dan dia memang murni temanan , ga ada hal yang mendorongku untuk pacaran dsb, karena aku pun tau tipe seperti apa yang dia inginkan, wkwk sepertinya aku sendiri yang gtw tipe seperti apa yang aku inginkan,  kalau temenku yang satu ini dia anaknya agak petakilan, centil, tapi pinter sebenrnya, bisa dibilang penuh dengan rahasia, dan menyimpan banyak pikiran. wkw rasnaya pengen banget ceplas ceplos sejadi jadinya sama anak ini, tapi takut otaknya ga kuta, wkwkw orang yang bener2 kurang tegas, huft, padahal diusia dia yang skrg cukup dibilang matang, suak bikin baper, tapi karena aku tau bagaimana karakter dia, jadi aku biasa saja. karena diusia ku yang sekarang aku lebih suka laki2 yang tegas, dan teguh pendirian. 

jadi, ga semua juga ko temenan sama lwan jenis berakhir sama hubungan relationship, karena ga semua kenyamanan itu bisa kita artikan sebagai kecocokan, ga smeua bisa kita artikan sebagai rasa yang lebih dan sebagainya, ga semua, meskipun memang pada akhirnya tidak ada hubungan yang kekal tanpa sebuah kemantapan hati, serta restu dari sang Maha Kuasa.


dari aku yang dulu pernah ada

iis ismawati nurhasanah



jeng jeng, tibalah saatnya diriku sudah tidak bisa lagi menampung semua rasa geregetan pengen cerita soal proses penantian perihal jodoh..

aku sangat sadar bahwa belakangan ini hidup ku terlalu banyak memikirkan perihal jodoh, bisa dibilang soal jodoh adalah fokus utama ku sekarang, sebenarnya agak gimana gitu , kalau bahas soal jodoh, nano nano perasaannya, karena satu sisi aku merasa ko aku kayak ga pecaya gitu sama takdir yang telah Allah berikan, tapi satu sisi aku merasa seperti harus beriktiar juga perihal jodoh ini...


kadang aku juga suka berkaca dengan proses proses ayau ikhtiar yang aku jalankan, apa kah sudah benar dan sesuai dengan syariat ?? dan bahkan aku sendiri sadar itu masih jauh dari syariat , lalu seketika lagi aku berfikir apakah aku salah pernah menolak seseorang yang dulu berniat baik padaku?? lantas kalau memang dia benar tercipta untukku , pastinya sekarang aku akan tetap menikah dengan dia, tapi pada kenyataannya tidak, dia pun sudah bahagia dengan pilihannya..


dalam proses penantian ini, serta kegagalan yang pernah ku alami, aku lebih banyak INSTROPEKSI diri, kadang suka sedih,  teramat sedih, dengan jalan salah yang sering ku lakukan, rasanya hampir hampir merasa diri ini sang Pendosa.


namun, Maha Baik Allah yang perlahan menguatkan hati ku, dan perasaanku, perlahan ku perbaiki cara cara atau ikhtiarku dalam penatian jodoh ku, memperbaiki diri itu pasti, tapi bukan karena hanya ingin mendapatkan pasangan terbaik, tidka hanya itu, melainkan lebih pada memohon ampunan atas segala dosa dosa yang telah ku perbuat, rasanya bibir ini tidak mau berhenti memohon ampunan terus menerus, walau aku sadar dihatiku merindukan soso pendamping, pelengkap diri, dan membimbing ku menuju jannahNya, aku tau semua butuh proses.

hingga tiba moment dimana satu persatu aku mendapat kabar tentang sahabat sahabatku yang mulai mengakhiri masa lajangnya, lau pertanyaan pertanyaan , KAMU KAPAN ?? aku hanya tersenyum dan menjawab penuh keyakinan insya ALLAH tahun ini, padahal hilal calonnya sendiri belum keliatan . hihih 

tapi, kadang aku juga berfikir dan bertanya pada diriku, HEY iis, bukannya masih ada beberapa tanggungan yang harus kamu selesaikan ?? bukannya kamu tidak pernah tau perasaan kamu yang sebenanrnya kepada para ikhwan yang sempat dekat ?? bahkan kamu menjalani proses demi proses kemarin tidak sepenuhnya yakin.

iyaak, jika di tanya memangnya ga ada yang dekat ?? jawabnnya ada, tapi saat ini aku sendiri pun tidak begitu yakin dengan perasaanku, sebab dari semua orang yang ku kenal , aku sengaja tidka terlalu dekat, paling sekedar oke aku iis, kamu siapa dsb,, tidak lebih, sebab bagiku sekarang adalah, keyakinanku punakau tumbuh saat diriku melihat keyakinan seseorang padaku, karena bagaiman mungkin aku bisa yakin padanya bila dia sendiri tidak yakin padaku, sebab perihal jodoh itu bukan hanya sekedar aku suka kamu, kamu suka aku, hehe tidak smeudah itu fergussa, dan aku emang ada di zona dimana aku tidka mempunyai keyakinan pada mereka yang ya hanya sekadar singgah, tanpa kejelasan yang pasti.

 lalu balik lagi pada pertanyaan USIA, sebanrnya ini agak seidikit was was, tapi aku juga mencoba untuk lebih mawan diri, prinsip ku ketika gagal atau lelah adalah melihat kebawah untuk lebih bersyukur, melihat ketas untuk lebih semangat. oke memahami usiaku yang tidak muda lagi, aku melihat juga banyak para akhwat yang masih sendiri, dan usianya juga diatas aku, aku tau aku masih sendiri, aku juga ga akan biarkan sampai sangat lama sendiri, maka aku berusaa terus tetap ikhtiar dengan tetap menjaga apa yang sudah kupunya, keluarga, pekerjaan, ibadah, dsb, aku juga tidak mau salah pilih dan terlalu menggebu gebu, yakinku indah saat kita bertemu dengan seseorang dala keadaaan yang sangat siap dan sebaik baiknya, dan disitu akan ada kemudahan kemudahan yang MAsya Allah kita akan sangat enjoy menajalaninya, aku percaya itu.

aku tau, masalah yang utama dlam perniakhn kdang ada pada walimah, dan jujr aku memang sudah memeprsiapkan walau ga sbrpa, krena memang impian pernkahan ku adlah pernkahan yg sederhana nan sakral, hihi, bahkan kalau bsa ya undg yag dekat2 aja, uangnya ditabung buat hidup kedepannya, ah indahnya, tapi sygnya ada pendapat orang tua yang harus ku hargai, dan se sederhana walimah yang mereka inginkan tetap memakan buget yang lumayan, aku sering sekali brtmu dgn para akhwat yang mungkin bagus agamnya siap untuk menikah, namun suka ziper dengan biaya walimah, malah kadang suka bawa bawa agma , seharusnya ga kayak gitu dn harusnya kayak gini, bla bla bla, yang malah terkesan menghakimi keinginan org tua, padahal kalau org yang benar2 siap dn menegrti di aga akan mengeluh soal walimah, malah sudah tau konsekuensi, atau malah sudah punya planning sendiri untuk konsep walimahnya, dan sampai saat ini pun aku belum menemukan sosok yag seprti itu, sosok yang mampu meluluhkan org tuaku terlbh dahulu, hihi

karena jujur saja, aku tidka pernah ada niat untuk menikah digedung, yang aku ingin org2 terdekatku keluarga ku itu intnya merka semua hadir, hihi dengan waktu yang fleksibel dan tidak teburu2, ah indahnya, sayang kadang apa yang kita yakni benar belum tentu tepat di mata Allah, maka menurutku jodoh adalah keselarasan bersama, tidka memksakan.. so, aku menunggumu dalam ikhtiar dan doaku duhai calon imamku.


Never stop Dreaming



kalau denger kata kata ini, rasanya ada pertanyaan pada diri sendiri, memangnya aku masih punya mimpi yang besar ???
sementara aku saja tidak bisa keluar dari zona nyamanku saat ini, jarang bersoialisasi lagi , dsb . haaa


tapi tetap saja semua ini aku lakukan memang karena aku mempunyai mimpi, ya.. aku masih punya mimpi, hanya bedanya kalau jaman kuliah itu dulu tinggal sama saudara, terus juga emang harus berjuang buat nabung dan bayar kuliah, kalau sekarang bukannya ga nabung, dan bukan berarti juga ga punya tujuan, aku masih punya tujuan itu, bedanya sekarang di desain pake yang namanya SABAR, sabar nya bukan cuma setahun dua tahun dsb, tapi impian ini benar benar di DESAIN dengan se baik mungkin. 

dulu aku pernah menuliskan, bahwa aku akan merebut kembali cinta dankasih sayang orang tuaku, karena dulu aku smepat jauh dari mereka kuliah dan kerja, dan sekarang aku sedang menjalani hal itu, berkutik dengan karakter seseorang, hehe

lalu mimpiku sendiri adalah, aku ingin menggapai RIDHO ALLAH, ditengah keterbatasanku saat ini yang hanya seorang karyawan kantoran, yang sebenarnya menjadi karyawan kantoran pun adalah keinginan dan salah satu mimpi ku, sebab aku ingin memiliki banyak waktu dengan keluargaku , sabtu minggu libur, dan juga tidak panas panasan dsb, meski aku sadar ini bukan passion diriku. 

aku menyadari fitrah ku sebagai seorang wanita, sebenarnya aku mempersiapkan ini smua demi untuk ketika aku berumah tangga nanti, aku masih bis aaktif bekerja tanpa membuat keluarga khawatir, namun jug masih bisa membantu mereka, dan tidak membenani suami ku, apalagi jam kerja dikantorku cukup bebas, dan bos bosannya juga sudah bisa diajak kerja sama soal waktu kerja.

aku juga sadar, bahwa impian ku seperi membelikan ruko untuk bapak, atau hal hal yang berbau duniawi , seperti membeli rumah dan mobil itu membutuhkan management keuangan yang baik, tapi juga itu sama saja terkait dengan riba, sedang aku tau bagaimana pusingnya kalau punya tanggungan, dan untuk mimpi itu aku masih menyompannya sambil berdoa dan berusaha memperbaiki management keuanganku dengan sebaik mungkin , dan kalau bisa tidka ada cicilan, beli cash,. hehe

aku memang sadar bahwa setelah lulu kuliah, aku malah banyak mengalami perubahan dari diriku yang tidka terlalu menggebu gebu mengejar apa yang aku inginkan, sebab memang pada dasarnya keinginan terbesarku adalah melihat orang tuaku adik adikku baik baik saja, jika mengenai potensi diri, aku masih tetap mengasahnya mencoba tetap menulis, bahkan sekarang aku lebih banyak membaca.

aku tau, dan aku sadar, kini aku tidka memiliki cukup tenaga untuk berpergian jauh dengan sepeda motorku seperti dahulu, aku terlalu takut keluar dari zona amanku, tapi aku pun memiliki sebuah tujuan akan hal itu, sebab aku pun tak pernah menutup lingkungan baru untukku..

soal menikah, aku tau dan aku sadar siapa aku dan bagaimana aku dimasa lalu, sering gonta ganti pacar, malah mungkin tanpa sengaja aku juga membuat seseorang berharap padaku hingga akhirnya aku memberikan luka padanya, maka kini aku berusaha untuk menjaga jarak dengan siapapun kecuali pada mereka yang berniat serius padaku, meskipun masih saja aku merasakan sebuah patah hati.

aku sadar, jika sekarang ini bukan lagi aku harus menunjukkan potensi diriku yang belum menghasilkan apapun, karena memang pada dasarnya mimpi terbesarku saat ini adalah menjadi seorang istri yang soleha, aku ingin menyempurnakan agama ku, menuju jalan yang di ridhoi oleh Nya, aku ingin menjadi seorang ibu ,membina keluarga yang sakinah, mawadah , warahmah, maka bukan aku tidka memiliki mimpi, hanya saja mimpiki ini bukan ssesuatu yang harus ku raih dengan sepeda motrku, mendekatinya lagi, tapi di DESAIN secara langsung oleh DIA sang MAha Pemberi Skenario.


Bismillahirrahmanirrahim

tulisan ini terinspirasi dari salah satu temanku yang subhanallah , dan aku sangat bersyukur sekali karena Allah mengirimkan orang orang yang memberikan contoh baik, dan mengajak kebaikan , insya Allah aamiin, semoga pertemuan ku dan temanku ini menjadi pertemuan yang selalu memberikan pelajaran yang bermanfaat.

 katnya cadar ituu.. ???

saat banyak maraknya postingan wanita bercadar, sebelumnya aku biasa saja, tidak ada yang aneh , tidak ada hal yang risih, atau yang lainnya, biasa saja..

saat pertemuan pertama dengan temanku itu, kira kira th 2017 yang sempat ku pernah tulis temtamg perantara perantara allah, disana kita sempat membahas tentang cadar, kalau sebenarnya cadar itu sunnah, iya benar, tapi masyarakat arab banyak yang memakainya, salah satu hal yang kita ketahui adalah bahwa di arab banyak debu, hihi cetek sekali ya saat itu pengetahuan kita tentang wanita bercadar.

lalu, saat marak maraknya pemboman dimana mana, ga sedikit aku dnegar penilaian negative tentang wanita bercadar, astagfirullah, tapi saat itu aku masih cuek dengan semua penilaian orang lain, sebab pribadiku pada dasarnya tidak melihat orang hanya dari pakaian, bagiku itupersonality orang saja ada yang salah langkah dan terjadi statement seperti itu.

dan hari itu.

sebenarnya aku sendiri adalah orang yang mengikuti kajian Ustadzah Halimah Alyadrus, beliau bercadar, aku sering melihatnya bercadar, saat sebelum mengisi kajian, tapi aku biasa saja, bagiku itu privasi setiap orang, Ustadzah sebelumnya memang pernah bilang larangan untuk wanita berhias diri, bagi yang belum mengenakan cadar, namun ustadzah juga menyampaikan bahwa cadar itu memang sunnah adanya, saat itu memang belum kajian tetang cadar.

saat itu, saat aku mengikuti peringatan Maulid Nabi SAW, disalah satu kawasan Pulo gadung, sengaja aku hadir, memang karena ada Guruku Ustadzah HAlimah Alydrus, tentunya aku kesana bersama teman kuliahku yang memperkenalkanku pada kajian Ustadzah Halimah, yah kita memang sering menyempatakan untuk hadir dalam setiap kajian yang ada Ustadzahnya, tentunya temanku sangat antusias, dan telah menempatkan duduk hampir paling depan, dan sejajar dengan Ustadzah, jadi sangat jelas sekali melihat Ustadzah

entahlah, saat itu aku sedikit sangat khusyu mengikuti acara maulid itu, sambil ku pandangi selalu wajah Ustadzah Halimah yang sangat teduh, saat acara selesai, aku melihat Ustdzah tersenyum pada orang orang disekitarnya, sambil menutup wajahnya kembali dengan CADAR, dan saat itu entah kenapa ada perasaan berbeda saat aku melihat Ustadzah menutup wajahnya dengan CADAR, rasa tentram sekali, saat melihat beliau menggunakan penutup wajah itu, dan berjalan menuju pulang, saat itu aku sempat diam beberpa detik, memikirkan, ya Allah kenapa adem banget ya, saat melihat Ustadzah memakai cadar.

tahun itu thn 2018 tentunya, th 2018 ada kisah dimana aku mengalami kegalauan tentang jodoh, duh bodohnya, tapi aku masih menyempatkan untuk mengikuti peringatan MAulid NABI SAW di monas, dan bertemu kembali dengan teman temanku MEY dan KENI.

disna awalnya aku curhat tentang kisahku yang mau menikah, tapi saat itu aku mengalami kebimbnagan yang luar biasa, seperti biasa mereka berdua jai pendengar setiaku, hihi dan MEY memberi saran padaku untuk lebih mendekatkan diri pada ALLAH, kalau kata MEY aku kurng doa, hihi iya sih benar.

sampai tiba diperbincangan saat dia menanyakan apa aku masih ikut kajian Ustadzah Halimah, aku bilang masih, lalu kemudian dia bilang, bahwa dia juga ingin ikut kajian Ustadzah Halimah, dan menjadi murid Ustadzah, sebab Ustadzah adalah alumni Tareem, aku tidak mengerti sih sebelumnya tentang Tareem, wanita Tareem, atau orang orang Tareem, pokonya minim banget deh pengetahuan agamaku,

Mey bilang, orang orang tareem , atau jika ada yang ingin ke tareem, salah satu syaratnya adalah hafal Al quran, Masya Allah ya temanku ini pengetahuannya, lalu aku mencoba search sedikit tentag tareem, dimana memang rata rata perempuan Tareem bercadar, dan rata rata mereka menikah juga degan orang Tareem juga, tpi aku ga tau pasti sih semua itu, Mey menjelaskan tentang keinginanya yang ingin bercadar, tapi dia memang belum bisa sepenuhnya bercadar semua butuh proses katanya, terlebih dari adaptasi keluarganya juga, yang notaben memang belum ada yang memakai Niqab.

mey ini, kalau sudah membahas tentang RAsul, sahabat rasul, dan semua tentang kehidupan rasul tanpa ditanya pasti dia akan menjelaskan, aku beruntung sekali bisa bertemu dengan dia.

mey menceritakan tentang keinginannya untuk memakai niqab dan alasannya, Sebab dahulu Syaidda Fatimah Azzahra adalah seseorang yang sangat menjaga auratnya, bahkan saat dia meninggal pun, tidak ada satu laki laki selain muhramnya yang melihat wajahnya, Masya Allah

dan nanti saat diakhirat nanti Syaidda Fatma pun memiliki syafaat, maksudnya saat perjalanan dipadang Masyar akan ada onta Syaidda fatima yang mengarungi wanita wanita yang bersungguh2 menjaga auratnya, mendengar itu sebnanrnya aku sangat sedih, karena jujur saja aku masih jauh dari kata menjaga auratku, minim sekali pengetahuanku. :( 

dan semenjak mey menceritakan tentang wanita bercadar, keinginannya, serta alasan alasannya, dan kisah Syaidda Fatima, ditambah lagi dengan perasaa yang entah itu namanya apa saat melihat Ustadzah berniqab, aku sangat menghargai dan senang melihat wanita bercadar,

andai semua orang tau, bahwa dalam islam semua sangat rapih, dan betapa pentingnya menjaga aurat, kemudian alasan seseorang berniqab, pasti mereka akan malu untuk mengujge yang tidk tidak, atau bahkan pasti mereka berlomba lomba untuk memperbaiki diri saat tau bagaimana perjalan dipadang Masyar itu , dan betapa butuhnya kita akan syafaat syafaat itu, masya Allah, semoga kita semua mendapatkan syafaat bagina Nabi SAW, dan orang orang yang mencintainya...

aamiin


salam hangat
iis ismawati nurhasanah
Bismillahirrahmanirrahim




Alhamdulillah, masya Allah Tabarakallah ada hal yang menarikku untuk tetap menulis apapun itu.

mengalami kegagalan diusiaku yang tak pernah ku bayangkan, memang membuatku cukup merasa sedih, tapi bukan berarti membuatku putus asa, atau berkecil hati, justru ada banyak hal yang membuatku untuk terus bergerak memperbaiki apa apa yang salah dari kegagalan kemarin.

ya instropeksi diri menurutku adalah salah satu hal yang utama saat kita merasakan kegagalan, sebab dalam sebuah hubungan jika gagal itu bukan hanya disebabkan dari salah satu pihak tapi bisa jadi kedua belah pihak.

aku tau, ada banyak kesalahan yang ku perbuat juga saat proses demi proses ku lakukan, aku tau itu, aku belajar menerima semuanya dengan ikhlas meski ku akui rasa sedih kerap menghampiri, sedih bukan karena dia yang ternyata bukan jodohku, tidak, tapi sedih karena aku tau caraku salah dalam menantinya menjadi imamku.

aku sering sekali melihat story story tentang pra nikah, aku juga sering menguatkan diri tentang ptongan potongan kajian tentang sebuah penantian, keihlasan, serta memperbaiki diri.

aku tau, jodoh sudah ada yang mengatur, dan aku sadar beberpa tahun terakhir ini, aku hanya sibuk memikirkan jodoh, tanpa aku memperkuat iman dan akhlakku untuk mendapat ridho Allah.

aku hanya menunggu dan menunggu, tanpa memilah dan memilih dengan seksama, padahal baik belum tentu tepat, aku kurang bermusabah dalam doa, kurang memperbaiki diri, ahh sungguh masih banyak sekali kurangnya.

dan sampai sketika hatiku tergerak mengikuti salah satu program bernama KELAS JODOH, entah kenapa aku langsung tertarik untuk mengiikutinya, aq merasa aku juga kurang pergaulan lagi sekarang, karena selalu sibuk dikantor dan dikantor, fikirku kenapa tidak aku perguankan gudget ku untuk meperluas silaturahmi, dan menjadi salah satu ikhtiarku dalam menanti calon imamku.

dan ternyata bnyak sekali pelajaran pelajaran yang ku dapat, yang bisa kubilang mebangkitkan semangatku untuk menjadi diri sendri, dan memulai menyusun cita citaku yang dulu pernah kubuat namun perlahan sirnah, bahkan aku bisa kembali menulis lagi karena ada salah satu postingan dalam kelas jodoh yang membuatku sadar,  ini passion ku, aku suka menulis, tapi memang sempat fakum karena aku takut, aku takut tulisan ku tak bermakna, namun saat aku membaca buku Cita Cinta Setia aku semnagt lagi untuk menulis, karena aku ingin menulis perjalanan hidupku, 




aku memang bukan siapa siapa, bukan motivator, bukan penulis best seller, bukan juga pengusaha , atau pekerja yang memiliki prestasi untuk di contoh, tapi aku ingin suatu hari nanti tulisan ini juga menjadi saksi bagaiman banyak kebaikan kebaikan Allah juga atas kehidupanku yang memang ini adanya, seorang anak biasa.

ada satu pertanyaan di kelas jodoh, jika usia kita senja nanti kita ingin apa, dan jika kita tiada nanti kita ingin dikenang sebagai apa?


tentunya dipenghujung usiaku aku ingin lebih mendekatkan diriku pada illahi rabbi Allah azza wa jalla , Allah SWT, jika ditanya aku ingin diekangn sebagai apa, aku ingin dikenang sebagi seorang anak yang mengejar Surga MAMa BAPAKnya, atau anak yang tidak pernah berhenti membahagiakannyam mencari ridhonya, pasti ada pernyataan semua anak juga ingin begitu, iya semua anak pasti ingi begitu, karenya aku ingin menjadi salah satu contoh yang baik sebagai seorang anak

seorang anak yang dikahrikan dari pasangan suami istri yang tentunya ingin bahagia, mereka memiliki dua karakter yang berlawanan, yang satu orang yang mengerti agama, sholat mengaji dsb, yang satu bisa aku bilang memang jauh dari agama, mereka sama sama dari klrga sederhana juga, tapi yang satu masih mendapat kasih syang dari kaka kakanya yg satu bisa dibilang tidak memiliki kash syang itu, merka org tuaku, org tua yang keduanya tempramen sejujurnya, sejak kecil mereka mendidikku amat keras, bahkan tak sering mereka melayangkan pukulan demi pukulan ketubuhku, bentakan bentakan, dan juga kata kata yang tak pantas , namun biar bagaimanapun mereka adalah orang tuaku, sejak kecil bnyak yang mengasuhku, mungkin itu sebabnya perasaanku dan pikiranku pun terolah sejak dini, dan memiliki tekad untuk membahagiakan mereka

aku tau, hal yang paling amat membuat mereka kasar dsb adalahh mshlh ekonomi, maka aku bertekad semandiri mungkin, meski kdang aku msh sering mengeluh dan menangis karena aku lelah, dan sungguh aku butuh pengertian dari mereka, hingga akhirnya akupun pernah jatuh sakit, dan mengubah pola pikir salah satu dari mereka, namun ada hal yang tak bisa kupaksakan untuk merubah sutuhnya, hanya doa yang bisa selalu kupanjatkan.

itu kenapa aku senang menulis, dan kembali lagi menulis, aku harap,tulisanku tentang bagaimana sikap org tua yang terkadang tempramen dan kasar, mereka itu juga sebanrnya butuh belaian kasih sayang, mereka seperti itu bnyk faktor, salah satunya krena ekonomi dan juga lelah, setidaknya jika mereka msh melaksanakan kewajiban mereka sebagai org tua memberi nafkah sekolah dan ilmu agama, itu berarti mereka menginginkan kita untuk jauh lebh baik, maka sebagai anak kita harus bisa positive mindset untuk menuju jannah Nya, krena tiket menuju Surga itu mahal dan tidak mudah didpatkan, menyadari bahwa semua yang terjadi atas kehendak Allah, maka Allah pun tau kamu bisa melewatinya, lakukan yang terbaik dan selalu berdoa itu adalah senjata kita sebagai umat muslim


salam hangat
iis ismawati nurhasanah