Alhamdulillah, masya Allah Tabarakallah ada hal yang menarikku untuk tetap menulis apapun itu.
mengalami kegagalan diusiaku yang tak pernah ku bayangkan, memang membuatku cukup merasa sedih, tapi bukan berarti membuatku putus asa, atau berkecil hati, justru ada banyak hal yang membuatku untuk terus bergerak memperbaiki apa apa yang salah dari kegagalan kemarin.
ya instropeksi diri menurutku adalah salah satu hal yang utama saat kita merasakan kegagalan, sebab dalam sebuah hubungan jika gagal itu bukan hanya disebabkan dari salah satu pihak tapi bisa jadi kedua belah pihak.
aku tau, ada banyak kesalahan yang ku perbuat juga saat proses demi proses ku lakukan, aku tau itu, aku belajar menerima semuanya dengan ikhlas meski ku akui rasa sedih kerap menghampiri, sedih bukan karena dia yang ternyata bukan jodohku, tidak, tapi sedih karena aku tau caraku salah dalam menantinya menjadi imamku.
aku sering sekali melihat story story tentang pra nikah, aku juga sering menguatkan diri tentang ptongan potongan kajian tentang sebuah penantian, keihlasan, serta memperbaiki diri.
aku tau, jodoh sudah ada yang mengatur, dan aku sadar beberpa tahun terakhir ini, aku hanya sibuk memikirkan jodoh, tanpa aku memperkuat iman dan akhlakku untuk mendapat ridho Allah.
aku hanya menunggu dan menunggu, tanpa memilah dan memilih dengan seksama, padahal baik belum tentu tepat, aku kurang bermusabah dalam doa, kurang memperbaiki diri, ahh sungguh masih banyak sekali kurangnya.
dan sampai sketika hatiku tergerak mengikuti salah satu program bernama KELAS JODOH, entah kenapa aku langsung tertarik untuk mengiikutinya, aq merasa aku juga kurang pergaulan lagi sekarang, karena selalu sibuk dikantor dan dikantor, fikirku kenapa tidak aku perguankan gudget ku untuk meperluas silaturahmi, dan menjadi salah satu ikhtiarku dalam menanti calon imamku.
dan ternyata bnyak sekali pelajaran pelajaran yang ku dapat, yang bisa kubilang mebangkitkan semangatku untuk menjadi diri sendri, dan memulai menyusun cita citaku yang dulu pernah kubuat namun perlahan sirnah, bahkan aku bisa kembali menulis lagi karena ada salah satu postingan dalam kelas jodoh yang membuatku sadar, ini passion ku, aku suka menulis, tapi memang sempat fakum karena aku takut, aku takut tulisan ku tak bermakna, namun saat aku membaca buku Cita Cinta Setia aku semnagt lagi untuk menulis, karena aku ingin menulis perjalanan hidupku,
aku memang bukan siapa siapa, bukan motivator, bukan penulis best seller, bukan juga pengusaha , atau pekerja yang memiliki prestasi untuk di contoh, tapi aku ingin suatu hari nanti tulisan ini juga menjadi saksi bagaiman banyak kebaikan kebaikan Allah juga atas kehidupanku yang memang ini adanya, seorang anak biasa.
ada satu pertanyaan di kelas jodoh, jika usia kita senja nanti kita ingin apa, dan jika kita tiada nanti kita ingin dikenang sebagai apa?
tentunya dipenghujung usiaku aku ingin lebih mendekatkan diriku pada illahi rabbi Allah azza wa jalla , Allah SWT, jika ditanya aku ingin diekangn sebagai apa, aku ingin dikenang sebagi seorang anak yang mengejar Surga MAMa BAPAKnya, atau anak yang tidak pernah berhenti membahagiakannyam mencari ridhonya, pasti ada pernyataan semua anak juga ingin begitu, iya semua anak pasti ingi begitu, karenya aku ingin menjadi salah satu contoh yang baik sebagai seorang anak
seorang anak yang dikahrikan dari pasangan suami istri yang tentunya ingin bahagia, mereka memiliki dua karakter yang berlawanan, yang satu orang yang mengerti agama, sholat mengaji dsb, yang satu bisa aku bilang memang jauh dari agama, mereka sama sama dari klrga sederhana juga, tapi yang satu masih mendapat kasih syang dari kaka kakanya yg satu bisa dibilang tidak memiliki kash syang itu, merka org tuaku, org tua yang keduanya tempramen sejujurnya, sejak kecil mereka mendidikku amat keras, bahkan tak sering mereka melayangkan pukulan demi pukulan ketubuhku, bentakan bentakan, dan juga kata kata yang tak pantas , namun biar bagaimanapun mereka adalah orang tuaku, sejak kecil bnyak yang mengasuhku, mungkin itu sebabnya perasaanku dan pikiranku pun terolah sejak dini, dan memiliki tekad untuk membahagiakan mereka
aku tau, hal yang paling amat membuat mereka kasar dsb adalahh mshlh ekonomi, maka aku bertekad semandiri mungkin, meski kdang aku msh sering mengeluh dan menangis karena aku lelah, dan sungguh aku butuh pengertian dari mereka, hingga akhirnya akupun pernah jatuh sakit, dan mengubah pola pikir salah satu dari mereka, namun ada hal yang tak bisa kupaksakan untuk merubah sutuhnya, hanya doa yang bisa selalu kupanjatkan.
itu kenapa aku senang menulis, dan kembali lagi menulis, aku harap,tulisanku tentang bagaimana sikap org tua yang terkadang tempramen dan kasar, mereka itu juga sebanrnya butuh belaian kasih sayang, mereka seperti itu bnyk faktor, salah satunya krena ekonomi dan juga lelah, setidaknya jika mereka msh melaksanakan kewajiban mereka sebagai org tua memberi nafkah sekolah dan ilmu agama, itu berarti mereka menginginkan kita untuk jauh lebh baik, maka sebagai anak kita harus bisa positive mindset untuk menuju jannah Nya, krena tiket menuju Surga itu mahal dan tidak mudah didpatkan, menyadari bahwa semua yang terjadi atas kehendak Allah, maka Allah pun tau kamu bisa melewatinya, lakukan yang terbaik dan selalu berdoa itu adalah senjata kita sebagai umat muslim
salam hangat
iis ismawati nurhasanah
0 komentar:
Posting Komentar