kenapa aku namain menantu untuk mama ?
apakah pedamping ku adalah sosok yang dijodhkan oleh mama ?
Kenapa aku namain menantu Untuk mama ?
memangnya yang mau menikah dan menjalani kehidupan rumah tangga adalah mama ??
Kenapa aku namain menantu Untuk mama ?
Memangnya ga bisa tegas sama pilihan sendiri ?
Kenapa ko dinamain Menantu Untuk MAma ?
1. Aku sadar dalam sebuah ikatan pernikahan, meski seorang anak perempuan restuny terletak di seorang ayah, namun tak bisa dipungkiri dalam setiap kehidupan seorang anak tidak pernah luput dari pengawasan serta ridho seseorang yang bernama IBU ( mama ) .
ini bukan soal perjodohan, tapi ini mengenai restu orang tua, ini mengenai feeling seorang ibu atas pilihan anaknya, aku tak pernah bisa menang melawan feeling feeling dari orang tuakku khususnya mama, sejak kecil hidupku banyak diarahkan oleh mama, ku akui kesal kecewa bercampur aduk, seakan semuanya tertuju pada keinginan mama, namun saat dijalani semua berjalan dengan lancar, aku tejaga dari hal hal yang melampuai batas, apalagi dari pergaulan yang amat bebas ini, yah.
aku pernah menulis perihal larangan larangan dari mama, yang menurutku itu memang benar adanya manfaat dari semua larangan larangan dari mama, aku pun pernah menempuh jalan ku sendiri tanpa memikirkan perasaan mama dan yang kudapat adalah rasa kecewa, serta penyesalan ..
Menantu Untuk mama, ialah menantu yang jika mama mengenalnya hatinya tenang melepasku, dia ridho untukku bersamnya, meski ku akui kriteria sesugguhnya mama untuk calon menantu pun tdak bsa ditebak, hati orang tua peka sekali dan aku percaya itu, maka mengapa ku beri nama menantu untuk mama, agar jalan ku dipermudah menempuh kehidupan yang baru, tidak adak orang tua yang ingin anaknya menderita pernyataan itu yang selalu mama katakan, ya memang benar, jalanku memang tak pernah sesuai dengan keinginanku, tapi karena jalanku berdasarkan mama, dan untuk mama , maka menggapai ridhonya seakan jalanku terlindungi dari doa doa mama.
2. Pernikahan adalah suatu ibadah yang menyatukan kedua belah keluarga,, maka bagaimana mungkin aku ingin memulai sesuatu yang baik tapi malah menyakiti hati orang tuaku, dengan pilihanku yang membuat ia menangis , aku pernah mendengar dari dialog film Munafik, " terkadang untuk memberi restu orang tua pun keliru." keliru disini mksdnya adalah saat dia benar2 bingung memberi restu dan ridho di bibir ia katakan restu dn ridho krena melihat anaknya yg memohon, tapi bila hatinya tidak ridho bagaimana ???
maka kusebut ini Menantu Untuk mama, saat mama menanyakan seseorang pada diriku, seseorang yang sesungguhnya aku sendiri sempat menutup rapat perasaanku dari siapapun, aku ingin dijemput dengan indah oleh pasangan halalku, namun aku percaya mama begitu keraa berdoa untukku agar aku segera mendapatkan pendamping itu.
3. Aku pernah beberapa kali memilih pasangan sendiri, dengan begitu sombongnya ku atur semua hidupku sendiri, aku merasa sudah waktu nya aku menentukan pilihan ku sendiri, toh niat ku baik ingin menikah, dan pilihanku yang terpenting mnegerti agama, NO ! restu pernikahan tidak sebercanda itu, tidak semudah itu, tidak sesombong itu kita menilai bahwa pilihan kita telah benar,tidak, dalm pernikahan bukan hanya dengan siapa kita akan hidup tanpa bagaimana kita kedepan berjalan beiringan bersama, lagi pula ketika seseorang telah memiliki feeling biasanya dia akan lebih luluh,lebih ikhlasm dan itu terjadi pada mama ketika mama memberi saran padaku tentang seorang pria yang menurutnya baik untukku .. itu kenapa aku sebut MEnantu Untuk mama.
menantu untuk mama, dia yang ternyata selalu mama perhatikan dari kejauhan hari, dia yang mama percayai bahwa pria itu terbaik untuk putrinya , menerima kah aku ??
perjalanan cintaku begit rumit, aku hampir tak punya harapan untuk membuka perasaan dengan siapapun, bahkan dengan dia yang mencuri feeling mama, aku hanya berdoa agar Allah memberikan jalan yang terbaik untukku, dan apabila memang dia jodohku dekatkanlah dan permudahlah, dan qodarallah Allah memberiku jalan dan kepastian akan semua doa doa ku yang bernafaskan doa mama.
#menujuhalal
Bekasi, 03 Desember 2019