Sabtu, 13 oktober 2019

Pada hari dan tanggal itu,  tepat satu tahun hari ini, ibu menyematkan cincin dijari manisku, pertanda pengikat hubunganku dengan anaknya. 
.
.
jujur dari semua rangkaian perjalananku dengan suami, saat menjadib teman hingga menikah, pertemuan dengan ibu adalah pertemuan yg paling terkesan, yang paling membuatku terharu, yang paling membuatku kala itu sebenrnya ingin sekali memeluknya. hihih, hal yang membuatku seperti memiliki doa panjang darinya...
.
.
aku yang kala itu benar benar hanya pasrah bagaiamana pendapat kedua orang tua suami, dn keluarganya tentangku, walau dalam hati selalu bergumam , ya Allah beri yg terbaik." 
.
.
memiliki background sama sma pernah g d restui sama pilihan masing masing, aku tau betul bagaimana rasanya ketika orang tua yg sudah memutuskan suatu hal. apalgi menyangkut pernikahan. 
.
.
rasanya aku pun tak bisa berharap lebih kala itu, karena memang status ku dengan suami kala itu hanya benar benar teman, teman yang g pernah tau endingnya sebenrnya seperti apa, karena sama sama ga mau berharap lebih, karena sama sama tau apa yang menjadi keinginan orang tua kita, dan sebenrnya seperti apa, tapi karena kita pun tau usia sudah tidak muda lagi, waktu pun terus berputar, kita ga mungkin trus menerus menjalin hubungan yang tanpa arah dan kejelasan .
.
.
Dan kala itu kita sama sama tau bahwa restu oorang tua adalah nomer satu, kita ga pernah bahas soal perasaan, karena takutmasing masing kecewa, aku tau bagaimana berkecamuknya perasaan dia begitu pun aku, kalau aku pribadi kala itu merasa seperti ada yang belum selesai antara aku dan dia, padahal sebenarnya ada beberapa orng yang sedang dekat, kalau dari kacamata orang tuaku, mereka memang lebih condong pada suamiku kala itu, tapi aku bilang pada mereka bahwa aku hanya berteman, tapi sebagai orang tua tentu mereka pun khawatir kalau terus menerus temenan, nanti yang mau dekat dan serius pada kabur.
.
.
entah kenapa rasanya menurutku aku harus datang ke rumahnya, lagipula aku juga punya sanak saudara disana, meski memang sebenarnya aku pun tidak tahu bagaiaman perasaanku pada suamiku kala itu, tapi aku merasa memang harus diselesaikan, kalau memang suamiku itu adalah jodohku maka semua akan dipermudah, bagiku dalam urusan jodoh kita tidka bisa menebak dengan siapa siapanya, kita juga tidak bisa memahami arti kesiapana kesiapan kita yang sesungguhnya, aku hanya tidak ingin terjebak dalam hubungan yang tidka pasti, jika kuncinya ada diorang tua kenapa tidak aku coba bertemu dengan mereka..
.
.
Saat sebelum pergi, bapak bilang, " is, nanti kalau udah sampai sana, usahakan jangan ada niat untuk berharap lebih, naitkan untuk silaturahmi, dan datang ke tempat saudaramu lebih dahulu," sebenrnya saat itu aku merasa sedikit sedih, sebab aku merasa seperti orang yang berjuang sendiri atau sepeti perempuan yang ngejar2 laki laki, tapi bapak bilang setiap orang punya jalan cerintanya masing masing, jujur aku melakukan itu karena aku pun ga mau kelak jika aku bertemu dengan jodohku yang ternyata bukan suami ku kal itu, dan cerita ku belum selesai dengan dia itu menajdi boomerang bagi rumah tangga ku, sebab saat itu aq tidak bisa membohongi tentang rasa nyaaman ku pada suamiku, bukan definisi suka, tapi entah kenapa ya memang seperti belum selesai saja, walaupun masing2 dari kita kala itu pun sama sama sedang mencari, tapi bagaimana bsa fokus kalau masing masing dari kita saja tidak ada yang berani mengkahiri, sedang usia semakin menua, waktu terus berjalan, dan mungkin pula kita menyakiti orang2 yang dekat dengan kita saat itu.
.
.

Aku menikmati perjalananku kerumahnya, karena memang kebetulan arah kampung halaman ku dengannya searah, dan memang aku suka melihat pesawahan, atau pohon2 lebat yang memanjakan mata, dan kebetulan memang rumahnya dekat dengan rumah bu'le ku, berkali kali dia bilang lansgung saja kerumahnya, berkali kali juga aku tolak, aku tidak ingin terburu uru, lagi pula aku disana punya saudara bukan sekedar ingin main tapi memang ingin silaturhami.
.
.
aku berangkat pagi2 sekali, biar sampai rumah bu'le ga kemaleman, dan bisa main bareng sma suami, hihihi mau jalan jalan dan mau tau daerah banyumas , tapi qodarallah mobil yang ku tumpangi sepertinya sangat lambat, karena kendala mesin, boro boro sampai siang atau sore, yang ada hari mulai gelap , dan mobil mengalami kemogokan, aku yang sejak diperjalanan terus dipantau sma suami kala itu, bilang kalau mobil aku mogok, ternyata mogokny ga jauh dari rumahnya, alhasil mau ga mau aku minta d jemput karena kata keneknya mogokny akan lama, dan aku gtw daerah sna sama sekali.alhasil niat ku ingin jalan jalan dengan dia dan biar dia tau rumah bu'le ku terlebh dahulu agar besok kalau mau main ga nyasar , walau agak larut  dan ga bener bener bisa jalan2 di daerah banyumas .hihih masha Allah, seperti emang udah jalannya begitu ..
.
dan saat di rumah bu'le seperti baisa saja saat dia main kerumahku, ngobrol ngobrol , tapi entah kenapa obrolan kali itu sedikit agak menyinggung kita berdua, saat bu'le ku bercerita tentnag sebelum mereka menikah, tentang sebuah pilihan, namun pula restu, baginya terkadang sebagai laki laki kit apun harus yakin dengan pilihan kita, dan saat orang tua yakin dengan kita pula maka mereka jga yakin dengan pilihan anaknya , bagi dia jodoh itu ga ada yang tau, pertemuan yang singkat, keyakinan serta restu.
.
.
aku dan suami kala itu hanya slaing menatap dan tersenyum, seraya berifkir ko jadi seperti ini pembahasannya ya. hihiih
.
.
 malam makin larut, suamiku pun pulang, dan saat pulang aku bercerita kepada bule pale ku, bahwa sebenenrya selain silaturahmi menengok bule pale, aq juga ada urusan dengan nya, aku ingin menyelesaikan apa yang harus diselesaikan, aku ingin semaunya jelas kedepannya tentang aku dan dia, bule pale ku  sangat serius mendengarkan, dan setelah itu tersenyum, entah mengpa mereka justru yakin bahwa aku dan dia berjodoh. aku hanya diam, sebab aku tidka ingin benar2 berharap sebelum aku bertemu dengan orang tuanya.
.
.
keesokan harinya pa'le ku bertenya detail dengannya, tujuannya niatnya, rumahnya, hihi begitulah keluargaku . apalgi aku yang benar2 baru pertama kali sendirian ke luar kot ajauh tanpa ditemani siapapn, jelas kluargaku akan khawatir, dan nnya detail sma yang ngajak pergi.
.
.
aku tidak lansgung ke rumahnya, sebab saat itu sedang ada acara di balai desa gitu, kebetulan semua keluarga berkumpul dsna, dan sesampainya disana, aku melihat sepasang suami istri yng tersenyum pada kita, aku gtw siapa mereka, ternyata itu kaka nya suami, hihih.. mereka langsung bertanya aku orang mana, jelas saja aku sudah terbiasa dengan pertanyaan semacam itu. hihih.
.
.
saat sedang duduk tiba tiba ad seorang wanita yang dari kejauhan sudah tersenyum dan menhampiriku bersama yang lain, dan ternyata ibu. hihih
.
.
Ibu memandangiku sambil terus senyum dan bertanya tentang asal usul ku, aku mengerti, hihih memang sudah pasti aku lebih dapat pertanyaan tentang asal usul bukan jmlah kekayaan udh punya apa dsb, hihih seperti yang pernah ku alami.
.
.
aku maklum sekali ibu lebih bertanya tentang asal usul ku keturunanku, asli mana dsb, itu pertanyaan yang sangat wajar, apalgi ibu menginginkan anaknya punya istri yang asli sana . aku hanya bilang aku keturunan jawa, bapakku cilacap, mamaku emang asli subang, tapi aku punya saudara di banyumas, dan beberpa juga di kebumen serta cilcap, kebetulan aku lagi main ke tempat saudaraku yang masih satu kabupaten .
.
.
aku fikir aku bakalan lebih kalem, ternyata aqu tidak bisa jadi orang lain, hihih aq seperti biasa saja berbincang2, meski aku sedikit bingung dengan beberapa obrolan berbahasa jawa. hihih
.
.
saat pulang kerumah aku bertemu dengan bapak, entah kenapa justru saat bertemu dengan bapak aku degdegan, hhihihi sampai sampai bikin aku gerogi dan baper, dan entah kenapa aku malah justru jadi semakin pasrah, tapi pasrah yang sampai menangis, aku ga tau kenapa. saat setelah selesai sholat dzuhur sebelum makan siang bersama tiba tiba aku cuma berdoa 'YA Allah kasih jalan yang terbaik", tapi tiba tiba air mataku mengalir, aku buru2 menghapusnya, tkut diliat suami kala itu, terus diledikin lagi. hihih.
.
.
suasana makan yang begitu serius, untuk bunyi piring saja aku takut, sepertinya sudah keliatan aku gerogi, dari daging yang akhrinya hampir mental ku potong, dan suamiku kala itu mentrtawakanku, aku tau dia pasti sedang meledek, setelah selesai makan, ibu bapak mengajakku berbincang tentunya bersama suami juga... 
.
.
disiitu, ibu menatap kearahku, memegang bahuku, menjelaskan keadaan suamiku, entah kenapa aku sedikit tegang, namun tenang, ada satu kalimat yang selalu teriang dalam ingatanku ketika ibu berkata " terimakasih ya sudah mau menjadi teman untuk anak saya, semoga bisa untuk selamanya." aku bertnaya spontan untuk memperjelas yang kudengar, "maksudnya bu ?"tanyaku bingung. " istilahnya teman hidup lah gtu." kata ibu...

aku tertunduk dan menajwab spontan,"insha Allah siap."tapi setelah itu kita tertawa bersama, membuatku jadi bingung, bener ga sih aku jawabnya. hehehe.
.
.
bapak pun ikut tertawa, dia bertanya semalem mobil yang ku tumpangi mogok didaerah mana, suasana pun mulai mencair, ada perasaan lega, seneng,tapi masih penasaran, entah itu apa. hihih

diperjalanan, suamiku memgang tanganku, dia bilang "Alhamdulillah." tinggal cari cincin dia bilang, aku bertanya, emang dirimu suka sma aku, huu jangan jangan karena terpaksa ya, hhiih sumamku bercanda sambil benar2 ingin tahu isi hatinya, jujur saja kita ga pernah bahas soal perasaan semua mengalir begitu saja, bahkan aku sendiri pun gtw mengapa pertemuanku dengan orang tuanya seakan begitu mudah, entah lah perasaan perempuan sepertiku memang aneh, minta d permudah tapi aku masih bertanya tanya. hihi.
.
.
selepas bertemu orang tuanya, kita masih tidak bahas soal perasaan, aku bahkan ga bertanya kapan dilamar, dan seperti apa kedepannya, aku benar benar sangat pasrah sekali berjalan seperti itu, kata mama aku harus sabar, tapi aku tidak suka hal menggantung sperti itu, seperti tidak ada ketidak tegasan, pada suamiku kala itu, perasanku seperti digantung gantung, aku sempat benar benar yaudalah gimana Allah aja, aku udah berusaha ya kalau jodoh pasti dipermudah, kalau ga jdooh ya pasti ada yang lebh baik lagi ..
.
.
tepat satu bulan setelah bertemu orang tuanya, aku mulai lelah dengan semuanya yang tidak ada kepastian,kejelasan hubungan boro boro hubungan perasaan aja masih nano nano, wkwkw
.
.
tapi tiba tiba suamiku lansgung telepon, bukan wa lagi, dia bilang seminggu lagi keluarganya  mau datang melamar, aku biasa aja, hanya bilang emng g terlalu cepet ya, tpi yauda aku cba bilang klrga ku mereka menyetujui, tpi qodarallah ternyata seminggu kemudian nya lagi keluarganya mau datang melamar, aku masih ga percaya. hehe
.
.
aku yang tidak pernah membahas soal perasaan, tanggal impian pernikahan, konsep dan semuanya, semua benar benar tergantung keluarga kita, dan sampai akhirnya 13 oktober 2019 suamiku melamar, dan jatuh pada tgl 22 desember 2019 kita menikah, masha Allah, jeda waktu yang singkat, tanpa berharap macam2 kecuali minta dipermudah sma Allah semuanya, gimana Allah aja pokonya saat itu..
.
.
dan bahkan sampai sekarang aku dan suami ga pernah membicarkan hal hal yang berat2 yang romantis romantis, bertolak belakang sekali denganku yang suka kata kat romantis gombal gombal. hihih
.
.
tapi karena Ibu lah aku sealu merasa menjadi pemenang untuk hati suamiku, aku merasa saat ibu bilang menjadi " teman Hidup " adalah doa untukku, dan ga ada yang bisa mengubah itu semua... aku berharap bisa mendampingi suamiku sampai akhir hidupku... 
.
.

terimakasih ibu, andai ibu tau aku sangat senang dengan pertemuan kita, aku pun berharap aku bisa membahagiakan ibu bapak.. 
.
.




Dibalik sebuah pernikahan, maka ada ketentuan Nya yang tertulis akan Dipersatukannya kita, dipersatukannya sebuah insan, maka inilah jalan ibadah yang panjang bernama sebuah perniakahan.

Tulisan ini terlahir dari pembelajaran ku selama menjadi seorang istri , ya selama beberapa bulan menyandamg status sebagai seorang istri, istri dari temanku sendiri, hihih, istri yang amatiran tpi ingin selalu memberi yg terbaik untuk suaminya, istri yg sedang berproses sebagai seorang ibu, Masha Allah tabarakallah.. 


Dalam usia pernikahan ku yg memasuki 7 bulan lebih, Allah pun telah menganugerahkan janin dalam rahimku, yang kini sudah berinjak 17 minggu atau kurang lebih 4 bulan, masha Allah tabarakallah, tentu tak mudah menjalani proses yg baru belum lempeng terus d kasih proses lagi, yang semuanya tertuju pada mindsetku agar tetap selalu positive.. 

Tidak dipungkiri, rasa sensitif saat hamil itu luar biasa manjanya, rasanya pengen selalu dimengerti, padahal sih emang rata rata perempuan sih gitu maunya. wkwkwk tapi kalau lagi hamil rasa ny itu beda banget, lebih kepada kyk yang pengenny gelendotan, deket deket terus sama suami, walau kadang ada sih rasa rasa kesel dan sebbelny, tapi itu lebh kepada kayak yang sebenerny itu sepele, tapi kalau buat perempuan yg lagi hamil itu besar banget kayakny. 


Aku ini adalah org yang klo ada masalah baik kecil atau besar maunya diobrolin diselesain, sedangkan suamiku org yga agak segen membahas masalah yang itu itu lagi, yang menurut dia itu hal sepele, tpi kan kadang tidak ya buat para istri, kita memang sebelumnya kenal udah lama banget, dan lebih kayak yang agak tau semua hal dari segi percintaan, termasuk siapa siapa yg pernah singgah, klo waktu jaman temenan sih ya rasanya masa bodo gtu bahas soal mantan, tpi pas udh nikah ketauan dikit memori soal kenangan dlu padahal udh lama gitu ko rasanya geram banget gtu.. hahaa dan itu yang aku rasain, tpi ini pelajaran buat aq dan mungkin buat para istri yg terkadang punya ijin buka handphone suami, atau berteman dengan semua medsosnya, lebih baik jangan dibuka appn itu kalau g cemburuan buta kayak aq gini, karena aq yang sebelm menikah udh sering d ceritain sma suami detail aja suka msh cemburu , suka jadi beda2in sikapny dlu kitu ke mantanny sma ke kita, padahal untuk apa kan ya, seromantis appn mereka dulu tetap saja aq yg sekarng ad disamping suamiku, aq bisa melakukan appn ibaratny udah halal, wkwk aq berusaha banget buat lebh ke tetep berfikir positive. walau sebenrnya belum bisa, rasa cemburu dan sebbel itu mash kayak nyangsrang di hati, karena suami g mau jelasin nih, kenapa sh masih nyimpen2 hal berbau masa lalu, padahlkan dalam pikiran suami aq tau yg namanya chat d fb pst suka lupa d endchat bgtu pun aq, hihi terus jg ya namanya medsos, terus udh lama jga ya g masalah menurut dia, tpi kan terkadang engga buat perempuan yg kayak intel seperti aqu ini wkwkw mauny yg sedetail2nya d jelasin, pasti kalau dari laki laki, itu ga pntg banget d bahas, masa lalu kitu udh, ya udah.. .. 


Dan kalau suami udah males banget bahas itu itu mulu ujung2ny aq cm bsa nangis, padahal apa cb y yg dinangisin. wkwkw nah itu td rasa manjany keluar gtu. suka lucu pas inget waktu aq nangis yg kyk anak kecil dn sesekali aq liat suami g nenangin tpi malah ketawain. wkwkw..


yang lebih parahny lagi, aqu cemburuin mantanny yang udah bahagia bersama suami dn anakny. ckckckc
pasti bete banget rsany jadi suami kala itu, aq terus membahas masa laluny, yang udah jelas jelas udh pernah dia ksh tau, pasti rasa kayak g didngerin jga teriang dihatinya, maka timbulah perasaan yg cuek, cuek dalam artian males untuk kash penjelasan dan males debat hal yg g pntg. sebenrnya pikiranku dan naluriku bercabang kala itu, kayak satu geregetan satu aq ngerti perasaan suami ku kala itu, gondokny kayak apa... 
dan kadang aq butuh jeda beberapa saat buat nenangin diri aq sendiri. 


kebetulan banyak banget postingan sosmed tentang kisah mereka dipersatukan dalam ikatan halal bernama pernikahan,  ada juga banyak postingan motivasi tntg pernikahan, tentang ilmu ilmu pernikahan.. cara cara berkomunikasi via istri dan suami, aqu akui kadang aq suka sebbel liat postingan itu, suka mikir juga setiap org kan punya masalah yg berbeda beda, proses yg berbeda2 bla bla segala macem, masih tambeng kala itu. hihh


sampai akhrnya aq ngerasa cape sendiri gtu bersikap kekanak kanakan, dan timbul pikiran pikiran yang postive yg mulai berdatangan, salah satunya kondisi janinku, aq g mau membuang2 energi yg sia sia hanya karena memikirkan hal sepele, sepele kali ini ku bilang, saat pikiran pikiran limpahan rahmat dari Allah yg tiada hentinya. .


aq pandangi wajah suamiku, aq tersenyum, aku ingat bagaimana cara Allah mempersatukan kita dalam ikatan halal bernama pernikahan, bagaimana Allah mempermudah segala proses demi prosesnya, bagaimana cara kita dekat yg tanpa melukai siapapun, bagaimana cara Allah memberi kan terus dn terus rahmatny padaku dan suami, ya benar. 


Aku termasuk org yg suka banget kepikiran perihal komentar org lain, waktu awal nikah aq juga sama suka posting awal2 kita bertemu sampai proses Allah memeprsatukan kita dalam ikatan halal, sebenrnya itu bagus banget untuk terus mengingat moment indah, dan rahmat Allah pada kita yang telah dipersatukan.. 


mungkin kisahku tidak sebaik mereka yg menjalankan taaruf, dsb, tpi aq percaya jika Allah telah berkehendak maka siapa yg bisa mencegahnya, apalgi perihal pernikahan yang amat sakral, dipersatukanny dua insan dalam ikatan halal, setidaknya dalam proses dipersatukannya kita tidak ada hati yang tersakiti, sebab perkara jodohpun ada 3 tandanya.
1. hati mudah menerima
2. org tua merestui
3. semuany d permudah walau ad rintangan..

dan Allah mempersatukan Kita, maka timbulah mindset positive saat hati mulai gelisah, cemburu, curiga tidak beraturan, ingat lah bagaimana Allah mempersatukan kita, dengan cara yang indah... tanpa merebut , atau melukai siapapn. 

dan untuk kalian yg belum menikah, karena jujur skrang banyak banget banget ukhti ukhti yg soleha tpi maaf belm bsa menjaga pandangan dan hati, proses itu menurutku pntg banget apalgi untuk menikah, karena hakikat pernikahan yg utama adalah memperbanyak generasi atau umat muslimin dan muslimat, itu berarti dalam pernikahan akan terjadi kelahiran putra atau putri, dalam artian kita membawa kehidupan seseorg, kalau bisa jaga diri, jangan sampai merusak diri sendiri (hamil diluar nikah)atau org lain(merebut) milik org lain, jangan menginginkan kisah yg amat sempurna juga, sebab Allah sudah menuliskann skenario terbaikNya untuk para hambanya, tidak ada kata telat dalam menikah, tidak pula kecepetan.


aq pribadi dlu adlah org yg tkut banget nyakitin orang, aq paling gbsa nerima seseorg yg klo dgn masa laluny blm clear banget, atau dgn org yg bsa tegas dengan suatu hbgan, atau dgn org pemaksa, ribet banget y dlu. iya memang,  tapi satu pantang bagiku, menyakiti hati perempuan lain  juga, karena aq pribadi orgny sensitif banget, karena sadar aq ini sbenrny cemburuan banget, nah karena aq g mau kyk gtu, maka aq seblm.mnkh emang anti banget buat deket2 sma masa lalu yg terlalu berlebihan, bahkan klo bisa close semuanya..


sbnrny pengen banget jg nulis proses pencarian menantu untuk mama dlu, alasan aq versi perempuan yg sempet d cap pemilih, sampai juga aq pernah d cap gmpngan, dsb. padahal semua aq kemas untuk pembelajaranku sendiri, tnpa org tau alasanku versi diriku. hihih. tpi ketahuilah kini aq bahagia dan bersyukur Allah membuka jalan semuanya saat Skenario Allah mempersatukanku dengan suamiku ini, maka inilah dibalik pernikahan yg mungkin akan sering kita temui kerikil kerikil itu, namun ingatlah bahwa ada tangan Allah dalam dipersatukanNya kita sebagai suami istri.


salam hangat
iis ismawati n








Pernah dengar kata kata " bahwa semua akan terasa indah ketika telah dilewati" 

yah begitulah kira kira hal yang sering membuat aku bersyukur, senyum senyum sendiri ketika mengingat moment moment atau kisah yang diberikan Allah padaku sampai saat ini dan sampai detik ini,  proses dan fase yang pasti memang semua orang pun mengalaminya.

saat  pernah begitu rapuh, saat pernah begitu lelah, sampai titik dimana yauda deh Gimana Allah aja , gimana nanti kedepannya aja. 

Kita semua pun pasti pernah mengalami penurunan dalam iman, melakukan dosa, baik disengaja maupun tidak, baik yang nampak maupun tidak, ya begitulah manusia dan kehidupan, tapi percayalah getaran dalam setiap tangisan terkadang itu adalah petunjuk dari Allah yang menarik kita untuk lebih dekat dan dekat padaNya.

Bahkan dalam setiap fase kehidupan kita pernah merasa sangat begitu kecewa, tapi Maha Baiknya Allah yang tetap mengantarkan pada tiap niat niat kita.

aku pernah begitu kecewa dalam kehidupan, aku pernah begitu kecewa pada seseorang, aku pun pernah begitu kecewa kepada diriku sendiri, tapi aku tak pernah menemui kekecewaan saat aku bercerita, berdialog , menangis, bersujud dihadapan Allah, justru terkadang aku malu pada Nya, sebab masih sering lalai dan sering sekali tak menghiraukan panggilanNya, tapi banyak pertolongan yang dtang dariNya. 

Aku selalu percaya dan yakin, bahwa suatu saat aku pun akan tersenyum mengingat akan proses yang sedang kujalani saat ini, sebab jujur saja aku merasa proses kali ini benar benar make me crazy 😂. Aku sering membuat planning dalam hidupku, dan jujur saja proses dalam planningku kali ini memang tidak bisa ku tebak seperti apa nanti endingnya, tidak seperti proses saat dimana ku kuliah, saat dimana ingin ku menikah, rasanya aku hampirnl dibuat tak berdaya dengan proses kali ini, tapi  sungguh Maha BAik Allah yang menutupi aib aib kita, dan memberikan kebaik kebaikan dalam hidup kita, namun aku yakin kelak aq pun akan tersenyum dengan ending dari proses saat ini, berfikir bbahwa betpa dahsyatny pertolongn Allah skenari dari Allah, yang mungkin jika difikir dengan logika itu tidak mungkin, tpi bisa mungkin bagi Allah. 
seperti saat waktu aq kuliah jatuh tertabra motor, nabrak, masuk rmh skit DBD haha klo diingat2 dan difikir2 rasany tubuh mungilku tidak sanggup menahan semua itu, bsa saja aku tewas saat tertabrak atau menabrak atau saat kritis krena DBD, tpi masha Allah, banyak sekali pertolongan Allah. 

Namun,  dibalik proses saat ini yang benar benar tak bisa ku menerka endingnya, justru aku sedang terkesima, dan tersipu akan proses ku yang telah menikah, dengan seorang pria yang tak pernah kuduga, barangkali dulu aku sempat terbesit ingin dengannya (tertarik), tapi tidak terlalu menggebu gebu, dan memaksakan kehendak, aku percaya, sesuatu yang terlalu tergesa gesa dan terlalu diinginkan pun tidk baik, sekalipun itu bernafskan tujuan baik, tpi kembali lagi Allah lah Maha Penilai Terbaik.

Jatuh cinta pada suamiku sendiri, setiap hari setiap saat setiap detik, entah tapi setelah menikah aku makin jatuh cinta padany, sampai mungkin inilah yang  dinamakan aku senang dengan prosesku pertama saat mengenalnya, saat jauh, saat dekat, saat rindu, sampai menikah, MAsya Allah sungguh indah skenario Allah, aku saja yang hanya temenan suka senyum senyum sendiri bahwa Allah kasih suami yang barangkali dulu aku suka, bagaimana mereka yang dengan proses taaruf, lalu dipertemukan dengan laki2 yang baik dan dipermudah oleh Allah, masya Allah, sungguh sutrada terbaik didunia adalah Allah.

rasanya aku masih ingat pertama kali aqu kenal suami, aku risihnya, aku rindu, aku menjauh, sampai kita menikah.. 

melewati banyak proses, melewati banyak hati, melewati banyak kejadian, mana tau kalau ternyata pendampingnya adalah teman sendiri, tanpa banyak yang kita bicarakan soal pernikahan, yang kita bicarakan hanya restu restu dan restu, atau sekedar bergurau layaknya seorang teman, sampai ternyata Allah mempersatukan kita dalm restu, akad yang bernama sebuah pernikahan.

sungguh, aku bersyukur atas segala perjalanan kehidupan ini, Skenario Terbaik Dari Allah.
.
.
gladious



He is My husband :*

ya dia adalah suamiku, Akhamd syarifudin, bsa dipanggil akhmad, bisa juga udin, atau apoy.

pertama kali aku mengenalnya sekitar thun 2014 sepertinya, aku lupa entah 2013 atau 2014 . hihi maklum perkenalan kita sebenrnya bisa dibilang sekelibat.. aku bertemu dnegannya karena diajak teman ku untuk foto2 biar bisa ganti foto profil di BB dulu saat ada jaman blackberry, lalu kemudian saat pertama kali mengenal dia, saat aku menyebutkan nama ku dia langsung bilang kalau namaku kayak nama pacarnya. hihih oke oke aku tersenyum sambil mikir, ini anak langsung beri isyarat banget kalau udh punya pacar, padahal aq juga ko saat itu punya pacar. wkwkw #suuzon.

waktu kenal sma dia, dulu panggilannya apoy, waktu itu aku cukup cuek , karena aku merasa ga bisa masuk kedalam obrolannya bersama temnaku dn temannya yg lain, ya namanya juga baru kenal kan, hihih
lalu setelah foto foto kita karokean, jujur kala itu aq canggung , aq tuh g pernah seblmny karokean breng cowok2 . wkkw tapi berusha asyikin aja deh. sbnrnya disitu aq merasa ada yang aneh kayak diperhatiin sma dia gtu, GR yak. wkwk tpi benar sja setelah pertemuan itu dia mnta pIn ku pada temanku, alasannya untuk mengirim foto2, padahal kan bsa lewat tmnku dn temenku bsa kirim ke aq, namanya juga laki laki. hihih

aku tau mungkin dia ingin sekedar kenal saja, tapi kita smepet bebrpa kali chattingan meskipun ga intens, kan sma2 punya pasangan. wkwkw

aku sempat beberapa kali melihat dia update tntg pacarnya, sempet juga kriim video apa gtu yg di edit breng pacrny, entahlah mksdnya apa, dulu kan aq lgi sibuk kuliah, dan banyak hal yang harus selesaikan. hihih

waktu itu, kita bertemu lagi, saat aq sedang dekat dengan salah satu teman kuliahku, sebnrnya g deket sih, dia cuma kepo perjalanan aq dari bekasi ke ciledug, dia juga kepo tntn bekasi, yauda aq ajak aja kebekasi, terus aq bilang sma temen ku untuk temenin jalan2 ke bekasi, trnyta temenku ajak apoy, hihih disitu gtw knpa ada rasa gmna gitu temen aq ajak apoy, dulu dia itu slengean banget. hihihi

lalu beberapa tahun berlalu, aku lulus kuliah, dan aku balik lagi kebekasi, entah dari mana lupa aq bisa kembali berkomunikasi dengan dia, dan pertama kalinya jalan nonton ke summarecon bekasi nontonny inget banget Pengabdi setan, th brpa itu.hahha dan ternyata katany rumahnya deket rumah ku yang sekarang d mangun jaya, aq ga peduli juga, wkwkw , karena aq g terlalu tau banyak tentang daerah bekasi .

disitu aku melihat dia kacau banget, kusut gtu ga rapih, hihi maaf ya syang, tapi saat selesai sholat aq liat dia kenapa bersih banget yak. hihih

terus dia cerita suatu hal, tpi aduh maaf aq sebenrny g fokus waktu itu cerita apaan, aku fokusnya pas nonton. hahaha

selesai nonton, dia sering banget nyepam nyepam di chat, bikin aq bertanya2 nih anak kenapa sih, disitu aq msh biasa aja lah, cuma gergetan, yang aku tau dia abis putus gtu, mungkin sma perempuan yang namanya hampir mirip sma nama blkg ku... 

lalu aqu sering liat story dia, spertiny sedang dekat dengan seorang perempuan bercadar, aku juga sering liat diinstagramnya tentang kegiatannya dia mengaji, liat stori di ig ny yang msh galu galau.. hihih 

th 2018 kalau ga salah dia wisuda, dia minta aq dteg breng temen aq , emm aku tanya dmna, trnyata di jakarta, jauh banget kan, tpi anehny mama aku ngijinin, ya karena asal ada temnnya. ya aq jg sih pengen dteng, dan kebetulan banget ada temn aq yang nikah jdi bsa sekalian, tpi sbenernya aq gondok banget ...

temenku itu kelewatan banget, dia kayak ngerasa aq lagi PDKT sma suami aq dulu, padahal aq tau dia lg deket sma yg lain, dn padahal suamiku jg kan temennya dia, tapi seakan akan ketempat wisudanya adalah pure urusanku, seperti ditipu, malah ujan2, wkwk

tapi entah lah waktu wisuda itu aku gtw perasaanku sma dia gmna, tpi aq rada sebbel, dia ga update fto sma aq, update sih yg bertiga, wkwkw ya iyalah g mungkind update kan dia lgi deket ya sm org lain hadehh iis iis, terus dia jg update boneka dan surat dari perempuann yg sedang deket dengannya, bunga dari ku g di update, chat personal bilng mskh jga engga, aq sebbel waktu itu, sebebl banget..

terus setiap kali aq update, dia sering banget coment yang judes, makin makin sebbel aja gtu gtw kenapa.. 

beberpa bulan berlalu, dimana tiba tiba chat kita lebih intens, aku yag kala itu habis mencoba bangkit dari kegagalanku menikah.. 

trnyat bgtu juga dengan dia, tapi sungguh pasca gagal menikah aku lebh tegar saat dekat dengan bbrpa pria, termaasuk dia, karena aq tau dia anak yang ga serius, aq mau temenan sma dia, fikir ku bisa jaga perasaan lah.

waktu temenan sma dia lebh dekat, untuk prtma kali ny lgi bertemu, dia lbh rapih, tpi ttp saja mash kulihat galau, ternyata galau habis ditinggal nikah mantannya, mantan yang namanya hampir sama dengan nama blkgku, ditmabah lgi ternyata org tuanya menginginkan dia untuk bsa dpat pasangan org sana, semakin senang sekali aq temnan sma dia, karena memang tidak akan ada baper baperan.

tapi bertmeman sma dia beda sma cara ku berteman dengan temanku yang lain saat msh kuliah, dia soosk yg butuh banget temen curhat temen ngobrol temen berbagi cerita, dia kacau banget, wkwkw

udah gtu suka centil2 lagi,, suka kode kode sama temenya sendiri , aku..

tpi kalau lagi jalan suka banget cerita tntg perempuan2 yang sedang dkeat sma dia, kayak banyak kandidat gtu,wkwkwk

jujur aq benar2 saat itu menjaga sekali perasaanku untuk tidak baper, karena aq melihat dia yang begitu rumit, satu sisi dia ingin menikah tpi dia sndri gtw perasaanny gmna, dn satu sisi dia harus dpetin calon org banyumas jga.

aku sempat bebrapa kali mengenalkannya pada teman2ku yang tulen jawa, saat itu aku benar2 kejar target nikah, hihih aq pernah dekat dengan seseorang, dan dia tau. karena aq cerita. 

aku juga sampai ikut kelas jodoh, karena aq mau semua dengan proses ygbaik, pendamping yang baik.

semenjak gagal pun, aq mentargetkan diriku, klau deket sma org kira2 dua bulan g cocok ya end, dn ternyata aq g cocok sma pasngnku dulu, krena bnyk perbedaan bsa dblg perbedaan kasta.

aq kembali jalan sma suamiku,hampir setiap weekend kita jalan nonton makan, hihi aq cerita sma dia knpa aq udahan, terus dia malah ketawa, kan kurang asem..

terus aq jg sering bilang sma dia klo ada cv taaruf yag aq baca, bagus2 banget, dia cma blg iya iya doank, wkwk dia jg pernah kirim cv perempuan yang mnrt aq luar biasa soal pendidikannya, tpi klo soal menarik sih kykny menarikan aqu, hihihiih

lalu tiba dimana kita sma2 ngerasa, eh bukan kita sh aqu, aq merasa dia harus cepet2 pny psgan, gtw kenapa aq bener2 pengen dia dpetin perempuan yang cocok dn pas jg untuk org tuanya.

dan tiba dmna mama aq sempet merekomendasi dia jadi calonku, saat semua cv taaruf ku tolak, dan sebgian menolakku, hihi mama bilang, kenapa ga sma apoy aja, aq lgsg bilang ah ga mau ah rumit, anaknya g rumit. aku jga bukan tipeny. 

tpi seprti yg ku bilang, cara ku berteman dgn suami waktu itu beda saat aq pny temen dikampus, suami ku itu bener2 kacau banget kala itu, galau mulu. hihih sampe dia tuh sering bnget kode kodein aq buat kerumah org tuanya yg  dbanyumas, krena aq sbnrny pnya kelrga di banyumas.

semenjak gagal aku lebh mendekatkan diri sma Allah, aq cma minta diksh yg terbaik dari yg terbaik , aku ingin menikah dengan restu kedua org tuaku, restu kedua org tuanya, krena aq yakin bila org tua meridhoi semua jalan trasa bgtu ringan..

jujur waktu itu ada yng ingin dateng nadzor dengan ku, ingin proses taaruf dengan aq, tpi entah mngapa sprti ada yg blm selesai, yaitu kisahku dengan suamiku, sprtny aq hrus tau bagaiman ending pertemanan kita, krena sejatiny ga ada yang namanya pertmenan lawan jenis, lgi pula aq merasa tak pantas jika aq menjalanin proses taaruf tpi aq msh suka jalan sma suami ku kala itu.

akhirnya, aq lebh bnayk berdoa, aq smepat beberpa kali geregetan sama suami aq dulu, deket dengan bnyak peempuan, udh cb aq kenalin tpi kenpa g gerak gerak sih..


sampai akhrinya, aq mencoba bertanya dengan dia, " u klo ke gua gmn sih sbnrny perasaannya, kita tuh udh dewaa,, mau sampai kapan temenan terus, kalau emang harus ketempat org tua u , yauda gua siap, soal gmna kedepannya yg pntg gua udh tau endgnya."

oke aqu skip bbrpa, singkatnya aq cma modal doa, aq jg ke banyumas g niatin untuk ktmpat dia, tpi ke tmpat le aq, bapak blg jngn berharap, yaks, aq benar2 cm pasrah aja.

banyak kejadian2 yang menyudutkan dn mempermudah aq bersma dia, slah satuny ternyata org tuanya sepertinya menyukaiku. hihih mungkin krena aq terlalu show up kali ya klo aq bnyk saudara. atw jg gtw lah, dn disitu sbnrny aq gtw hrus seneng apa engga, engga tau itu udh selesai apa engga, soalny suamiku g pernah blg suka sma ku, g pernah nembak ku, wkwk tpi aq memang benar2 pasrah, aku ingin menikah , aku ingin beribadah, aku ingin menyempurnakan separuh agama ku, yakinku klo dipermudah semua berarti dia jodohku, dann, selang sebulan klrgny dtag melamar, dua bulan kemudian aku menikah.


teman tapi nikah
temen tapi nyaman


#iam official married






"Kamu adalah takdir Allah yang tidak bisa aku hindari, sebab sejauh apapun aku melangkahkan kaki, takdir yang membiarkan hati ini menemui." Sakura yang terpilih 


22 Desember 2019
I Official Married..


Tanggalnya, udah kayak tanggal jadiann Dilan dan Milea yak. hihi..


Dilan Milea versi aku dan suami yang justru menjadi moment sakral untuk kami, hihih sebab aku dan suami tak pernah menduga bahwa akhirnya Allah mempersatukan kami sebagai sepasang suami istri, dan semoga Allah senantiasa melindungi pernikahan kami, menjadikan pernikahan kami sakinah, mawadah, warahmah, aamiin.


Dan pada tanggal itu pula bertepatan pada HAri Ibu... 
Seolah Allah menjawab semua doa doa ku, mendengar sebuah niat tulus dihatiku, menikah dengan dengan seseorang yang membuat hati orang tuaku luluh dan merestui dengan sepenuh hati, sampai sampai aku sempat memberi nama perjalanan cintaku menemukan suami, dengan judul Menantu Untuk MAma, dan pada tanggal 22 desember seakan menjdi hadiah pula untuk mama, MAha Besar Allah dengan Segala SkenarioNya.


dan, ga kerasa udah 3 bulan aku jadi seorang istri, mashaAllah Alhamdulillah tabarakallah, masih terus belajar dan belajar memahami fitrah sebagai seorang perempuan, sebagai seorang istri.


Sebelumnya pengen banget share atau cerita bagaimana perjalananku bersama suami sebelum menikah, bercerita bagaimana kepenginnya aku menikah, ikhtiarnya aku karena aku punya target nikah  , bahkan sampai pernah merasakan kegagalan, kayak jatuh bangun dalam kisah cintaku, tapi karena rasanya isi kepalku sudah terlalu penuh, sampai sulit mau mulai darimana ceritanya, tapi ada bagian yg pengen banget aq share perbedaan sebelm menikah dengan sesudah menikah, dalam konteks merasa siap .. 
.

kenapa aq bilang konteks merasa siap ? 
karena menikah merupakan tujuan akhirku didunia, sebab dalam visualku menikah selain menyempurnakan separuh agama , tapi juga ibadah yg terpanjang, dmna ibadah itu terdapat bnyak pahala pahala yg mengalir menuju surga Allah, menuju akhiratnya tempat tujuan akhir dari segala  akhir, maka dalam persiapan sebelm menikah aq mencoba mempersiapkan diri sebaik mungkin, baik secara mental maupun ilmu, meurutku  !
dalam kesiapan kesiapan itu, aq pernah merasa begitu sombong dan siap akan sebuah pernikahan, sampai aqu lupa melibatkan pandangan Allah, siap menurutku belum tntu siap dn tepat bagi Allah., maka pernah kualami sebuah kegagalan. 

aq jg pernah merasakan hal yg amat menggebu2 dalam hal sebuah kesiapan, bagiku usiaku telah cukup, aku jg mengerti bagaimana point2 sebagai istri harus apa dsb. yak. sungguh sombong dn sangat duniawi sekali kala itu, sampai Allah benar2 mendidikku dalam balutan kepasrahan. 

dalam titik kepasrahan yg sedalam dalamnya aq meminta, tanpa menyebutkan nama, tanpa meminta A, B atau C , aq hanya minta diberikan jalan yg terbaik, minta ampunan sedalam dalamnya, saat itu hatiku terasa jauh lebih ringan, meski msh memiliki tujuan itu, msh berikhtiar, sebab aq percaya doa, usaha atau ikhtiar adalah satu paket satu kesatuan yg g bisa d pisahkan. 

maka saat aq bertemu jalannya bersama suami pun, aq hanya pasrah padaNya, sebab perihal aku dn suami pun ckup rumit kala itu, rasany pengen aq bikin buku sbnrya. hihih tpi msh rada rada ngeri untuk menata bahasanya, agar bsa menjadi buku yg bermanfaat crta yg baik, bukan hanya sekedar sperti curahatan hati. heheh maklum msh demen curhat soalny, jd tkut tkut klo bikin buku bikin mindset org beda, walaupun niatny sbnrny ada kebaikan, ya pokony gitu. hehe

dan saat setlah menikah, ternyata qodarallah, ga semudah yg kita bayangkan, aq yg pernah merasa seolah2 mengerti tentamg sebuah pernikahan, teori2ny nyatanya mepraktikannya tidak mudah. MashaAllah bahkan dlam 3 bulan ini, msh dblg amburadul belm pny pandangan lagi kedepan. wkwkw msh sibuk menatap diri terutama hati, krena dalam pernikahan sebenrny hayi paling utama, bagaimana menyingkirkan ego, dsb. walah pokony aq sendiri sempet nangis nangis krena merasa emng msh jauh dr kata istri soleha ya Allah, apalg sblm nikah aq ngerasa sombong banget krena udh tau lah ilmuny udh tau, tpi kan nytnya susah banget.. hihih d tambah lagi ternyata misuaku lebih mandiri, jdi makin baper aja ktka aq ngerasa g bsa lebij survive jd istri. 

jadi dalam menuju pernikahan sebenernya ga ad yg tau pasti perihal kesiapan kita, baik secara mental, maupun ilmu, tpi biargimanapun usha doa ikhtiar dn tawakal ttp hrus d jalankan, sebab g ad yg sia sia dr sebuah doa dn usaha tersebut, Allah lebih tau semuanya tntg dirikita, barangkali ad org yg merasa diriny blm siap, tpi Allah dtgkan seseorg dalam khdpanny dgn prosess yg baik dn tepat, barangkali kita jg telah merasa sangat siap baik segi usia materi mental dsb, tpi Allah bilang belum saatnya,.. 

Skenario jodoh itu benar2 hanya Allah yg tau, menurutku jodoh itu memang tetap harus dijemput dn diusahakan, walaupun sebenarny setiap org sudah disiapkan jodohny masing masing oleh Allah, percayalah Allah telah mengkemas skenario terbaik bersama jodoh kita masing masing, tpi sebagai manusia kita hanya berusaha selebiny Allah yg menetapkan.

maka apabila telah tiba waktu yang tepat Allah datangkan dia dalam kehidupanmu maka menurut pandangan Allah kau telah siap dn mampu mengemban amanah serta tanggung jawab dari Nya, tidak ada yg salah dalam penilain Allah tidak ada yg salah dalam penghlihatan Allah, dalam keputusan Allah mengabulkan doa doa hambaNya, tidak ada kata menikah terlambat, menikah kecepetan, ataupun perihal kau telah siap , atau aq belum siap, sebab semua itu adalah penilaian dari Allah. 

.
.
ttd
sang istri. 
foto dimana lega saat suami mengucap akad, dalam hatiku, ternyata temanku adalah jodohku. hihi


teman cerita, teman curhat, teman yg sering aku omel omelin. hihih temen kencan, Alhamdulillah jdi teman hidup semoga menjadi teman sehidup sesurga. aamiin.