Dahulu dimulai dari mengertinya tentang sebuah cita cita, serta keadaan ekonomi keluarga dan harapan harapan serta doa yang sering diutarakan oleh kedua orang tuaku padaku saat kecil. Aku mulai memikirkan dan menulis satu persatu angan dan cita citaku . Memulai memberanikan diri pula menulis tujuan hidupku pada sebuah karya tulis berbentuk cerpen guna memenuhi standar nilai praktik Bahasa Indonesia saat Sekolah Menengah Kejurusan lalu. Dimulai dari pikiran rasa hanyut pilunya hatiku ketika setiap hari melihat serta mendengar rintih doa harap kedua orang tuaku yang ingin mempunyai tempat tinggal tetap(rumah sendiri ).
Aq pun menulis cerpen berjudul "Kado Untuk Ayah dan Ibu", sebelumnya sungguh aku tidak ingin mengumbar apa yang kini telah terjadi namun rasanya ingin sekali jika ada beberapa anak yang memilki kisah seperti ku atau tujuan hidup yang sma bisa d jadikan contoh. Hehe karena dalam kisah ini banyak sekali keajaiban keajaiban yang diberikan oleh Allah SWT yang tak terhingga luar biasanya.
Kembali pada tujuan part 1 yang sempat kutuliskan dalam cerpen itu menceritakan bagaiman perjuangan seorang anak yang memiliki impian atau mimpi untuk membahagiakn kedua orang tuanya mimpi kedua orang tuanya dengan segala kemampuan yang dya punya. Yaitu menjadi seorang sarjana serta memiliki rempat tinggal atau membelikan rumah impian keluarganya.
Tak kusangka ketika salah satu teman ku membacanya airmata dia mengalir. Dia bilang "dari mana kamu dapat ide ini iis ". Aku hanya tersenyum menajawab. Aku hanya ingin menuangkan apa yang aku inginkan dalam hidupku.
saat pulang sekolah pun mama sempat membaca, lalu kemudian dia mentapku dan berkata aamiin ya neng ya semoga tujuan kamu tercapai.
.
cobaan itu datang ketika lulus sekolah Allah mengujiku dengan sebuah sakit yang menyebabkan diriku harus istirahat total. Hubunganku dengan kedua orangtuaku mendadak renggang pula. Karena hawa nafsu keinginan mereka sebagai orang tua yg ingin anaknya setelah lulus bekerja tpi ternyata harus lbih bnyak mengeluarkan uang lagi karena anaknya sakit. Otakku berputar positive dengan semua kejadian ini.
.
aku melanhkahkan kaki keluar rumah dengan deras airmata, tertuju pada rumah saudaraku yang diJakarta segala kemungkinan pahit nan buruk kufikirkan baik baik, namun tujuan ku tak pudar. Aku harus bisa mewujudkan mimpi mereka. Jika mereka ingin aku kuliah maka aku akan kuliah dan bekerja membantu mereka .
.
tinggal sama saudara. Jika kebanyakn orang tidak betah dan bertahan . Maka aku bisa melakukan itu smpai benar benar tujuanku tercapai lulus kuliah dan membantu sedikit demi sedikit untuk membangun rumah kedua orangtuaku.
Yahh mungkin bisa d bilang ini juga adalah salah satu Rahmat yang Allah berikan. Tidak dpungkiri tinggal bersama saudara memang ada enaknya ada tidak enaknya.
Tapi itu semua tergantung cara kita berfikir positivenya. Sejak awal aku telag memilih untuk tinggal bersama mereka . Maka dalam hatikupun bertekad akan terus disana smpai benar benar tujuan ku selesai.
sebagai orang yang memiliki predikat menumpang sudah sepantasnya dn sewajarnya membalas budi kepada mereka yg telah berbesar hati menerima kita . Aq sadar akan hal itu. Beberes rumah membantu mereka sebelum kerja sepulang kerja bhkan membagi wktu saat kuliah itu semua sudah kurasakan. Sakit masuk rumah sakit karena kelelahan demam berdarah dsb. Jatuh ditabrak hingga tertabrak itu sudah tidak asing lg buatku .
namun Allah Maha membolak balikkan hati seseorang, satu persatu hal hal buruk itu terlewati. Mereka yang hanya sekedar saudara seperti kekuarga inti. Penuh kasih sayang perhatian pengertian. Dsb. ALLAHU Akbar. Kesabaran yang begitu indah. Walau memang dalam hati kala itu sering menangis sedih dsb. Tetapi Allah membukakan pintu jalannNya. Subhanallah. .
.
Awal tahun 2016, entah mengapa tiba tiba ku menulis pada salah saru akun sosmedku 2016 adalah tahun penentuan dimana semua perjuangan itu terjadi atau tercapai.
.
dan iyahh tahun 2016 dimana tugas akhirku sedang dibuat , kedua orang tuaku pun membangun rumah. Aghh Sukurku tidak bisa kubendung campur rasa haru serta tak percaya. Sebentar lagi keduanorang tuaku punya rmah sndrii. Rumah yg benar benar kita bangun dari nol. Sempat pernah ditolak orang pemasaran karena mereka tdk percaya dengan pekerjaan bapak yg hanya seorang pedagang , dan tidak bsa memakai nama ku karena saat itu usiaku masih 20th. Sedgkn prsyartannya harus 22th br bsa ambl rumah.
Tapi Maha Adil Allah yang memberikan skenario begitu hebat. Bapak punya kenalan temen yang ingin menjual tanahnya dengan harga yang cukup ljmayan bsa bernegoisasi karena katanya satu kampung dari cilacap. Hehhe dan akhirnya bapak membeli tanah.
.
di barengi oleh tugas akhirku untuk mendapat gelar sarjana tentunya banyak sekali penheluaran yang tak terduga, kadang rasanya sempat aku ingin menyerah, karena tak sanggup harus bagaimana lagi. Apakah aq harus meminta uang dari mama dan bapak ? Aghh tapi kan mereka sedang bangun rumah. Fikiranku kacau seakan buntu untuk jalan semuanya.
Sesekali aq dan keluarga menengok bapak.
Kudapati bapak disana sedang begitu semangat membantu para tukang bekerja membangun rumah. sampai disana tiba tiba bibirku justru berucap sambil menatap bapak dengan rasa haru "sehat terus ya pa. " dan tak kusangka ternyata.aku membuat suasana menjadi haru biru, sebab ternyata keluargaku ikut menangis. tiba tiba salah seorang bude ku berkata gemetar. " menelnya bude udah gede ya sekarang", aq hanyantersenyum dan menatap haru.
.
Tak jarang juga ku dengar lirih cakap para tetangga yang kagum dengan perjuangan bapak " tulang pempek hebat ya, bisa punyanrumah anaknya kuliah juga lagi", langkahku berat haru. Tak percaya mimpi itu ternyata bsa terpenuhi. Maha Besar Allah yang telah memudahkan semua ini.
.
Allah pun memberikan jalanNya satu persatu tugas akhirku selesai dengan baik, kemudian rumahpun sudah berdiri tegak, walau belum sempurna dengan warna cat serta keramik keramik yg mengkilap. Tapi sungguh lebih tenang serta nyaman berada dalam rumah sendiri.
.
Kini, aq mengerti tak ada yang tidak mungkin dari sebuah mimpi yang di awali dengan niat baik, mungkin saat prosess itu berlangsung tak jarang ku sering mengeluh lelah letih sedih atau bahkan kadang merasa hidup ini tidak adil. Tetapi, ketika ku coba untuk membentang hati ini serta fikiran ini, betapa takjubnya diri ini, seakan sungguh bahwa diri ini sangat tidak tahu dirinya. Ibadah jarang ngeluh getol dsb. Tetapi Allah tidak berhenti memberikan nikmat dan RahmatNya padaku. Berliku liku jalan yang Dia berikan, membuatku berfikir jalan yang ditempuh memang berbeda tetapi Allah menginginkan kita untuk menjadi manusia yang berkualitas dalam berfikir saat semua jalan yang sebenarnya tak sesuai dengan harapan namun memilki kisah dan arti yang lebih lebih dari yang dibayangkan atau diinginkan.
Keep istiqomah
keep fighting
Allah.selalu bersama kita, jangan pernah tutup hatimu ketika masalah menerpa sesekali.berdialog lah pada Allah dalam derai tangis doa serta perasaanmu .
perbaharuilah fikiran serta perasaanmu, jangan kau tutup setiap nasihat yang datang padamu, siappn itu sebab kita tidak pernah tau bahwa sebenarnya.bnyak orang diluar sana memiliki sejuta pengalaman yg membuat kita jauh lebih semangat lagi menjalani hidup ini. Dan tidak ada yg sia sia dlm.stiap pertemuan itu setiap langkah memilki cerita.
Ttd
galdious women.
0 komentar:
Posting Komentar