Sebuah pilihan dan niat

"hidup adalah sebuah pilihan, namun dalam pilihan tersebut akan ada yang namanya sebuah resiko, sebab dalam pilihan hidupnpun kita harus sadar bahwa tak selamanya hidup berjalan mulus, pasti akan ada batu kerikil yang menjadi hambatan sekaligus pelajaran hidup yg tidak akan terkira, namun akan selalu ada jalan dan kisah yg indah dibalik semua itu selagi kita tetap berpegang teguh pada tujuan yang kita tuju saat memilih suatu pilihan tersebut, suatu tujuan yg berlandaskan sebuah niat yg baik, hanya untuk Allah, tertuju pada kebaikan dan bukan yang lain."
hari ini seketika tiba tiba saja air mataku mengalir entah kenapa, rasanya sisi hati kecilku seketika tersentuh dan terenyuh akan sebuah materi yg d bawakan seorang seseorang dalam sebuah seminar "menikah itu berkah", .
entah apa yg terjadi, seketika hatiku merasa terketuk, batinku menjerit merintih sangat dalam, saat materi itu membahas tentang kewajiban dan berbakti kepada orang tua walau telah menikah. 
qodarallah Allah benar benar sangat baik padaku, Dia selalu membawaku melangkah ketempat dmna aq membutuhkan sebuah jawaban atas kebimbanganku, kekeliruanku saat aq mulai salah jalan

ku akui, dalam 2 thun ini tinggal bersama kedua org tuaku membuat pembentukan karakter ku menjadi sangat berubah drastis, bahkan aq merasa aq sangat buruk, tak terarah,  ada bagian yg tidak bsa ku kendalikan dlam pemilihan hidupku kali ini, hanya bisa menerka dan terus memohon ampun atas dosa dosa baru nan besar yg kuperbuat.
background ku memang cukup buruk saat masih duduk dibangku sekolah sd, smp, smk, sebab dalam masa masa itu aku lebih banyak mendapat perlakuan buruk dari teman2 ku, hinaan, cacian, makian, bullyan, rasanya masa masa sekolahku cukup kacau, ditambah lagi dengan orang tuaku yg amat keras mendidikku, aq merasa aq tdk mendaptkan kehidupan dan hakku dengan adil, bahkan dlu aq sempat menyebut bahwa Allah tidak adil padaku.
'lakukan lah sesuatu yg berbeda, jika kau berhasil kamu akan senang, jika kamu gagal maka kamu akan bijak."
"pergilah bentangkan sayapmu, carilah jawaban atas kegelisahanmu, maka kamu akan dapatkan sesuatu yang tidak bisa kamu dapatkan diuniversitas manapu, dibangku sekolah manapun, yaitu tentang arti hidup."
singkat cerita yg pernah ku ceritakan aq jatuh sakit, sebagian hidupku berubah, dan perlahan berubah sangat berubah, aq justru seperti menemukan jati diriku, saat aq jauh dari kedua org tuaku.
namub, saat jauh itu aku membawa mimpi serta tujuan tentang sebuah hak dan kewajiban, tentang kebahagianku hakku sebagai seorang anak, namun juga membuktikan tengang kewajibanku sebagai anak. sebagi seseorang titipan, sebagai seseorang yg hanya menumpang hidup d dunia dan juga dirumah orang.
aq belajar arti itu, aq belajar untk menjadi anak, keponakan, mahasiswa, kakak, dan seorang karyawan sekaligus, saat aq melangkahkan kakiku jauh dari rumahku.
aq jatuh, aq kepanasan, aq kehujanan, airmata jatuh, tubuhku jatuh, aq tertabrak, dan ditabrak, dalam kurun waktu itu semua aq merasakanny, airmata yg selalu jatuh karena menahan rindu , akan kasih syang yg prnh kudapat sewaktu kecil, hingga menahan tangis rindu nan pilu jauh dari org tua.
aku berharap suatu saat nanti aq bsa kembali bersama mereka, aq ingin menjadi anak yg berguna untk mreka sebelm seseorg datang menjemputku meminta pada orang tuaku akan hakknya dan kewajibannya, menjadi penyambungku menuju surga.
namun..
semua itu sedang kacau dan tak sesuai harapanku, 2 th yg kuimpikan jauh dr kenyataannya, secara financial bahkan aq tak mampu mewujudkannya, secara kegiatan aq jg bahkan jadibjrg membantu org tuaku, secara kedekatan bahkan luka luka batin kecilku measih terbayang dn belum sembuh yg menyebabkan semua impianku hancur dan hilang satu persatu., bahkan tak jarang aq malah berdoa agar aq bsa jaub dari org tuaku, namun entah kenapa airmata tak berhenti mengalir
bahkan aq tak pernah tau perasaan apa yg aq rasa saat ini saat keinginan menikahku berubah menjadiningin cepat2 pisah dengan org tuaku.
lalu...

aq ingat, bahwa semua yg terjadi dahulu padaku, kesuksesan, keselamatanku  dahulu tidak laun dn tdk bkan krena ada org tua d hatiku mereka tujuan hidupku, mereka semangatku, lalu jika mereka aq hilangkan dr hatiku, apa aq sanggup menerima murka Allah? sedang aq sendiri tahu bahwa berharap pada selain Allah salah, sekalipun menikah adalah ibadah, tpi jika org tuaku belm ridho, apa aq sanggup menjalani semua itu? sedang aq tahu yg menjadi penyebab mereka khawatir melepasku.
aq menangis, saat aq tahu bahwa 2 thn ini justru aq gagal menjalankan kewajibanku, aq gagal memanage tujuan hidupku menjadi lebih baik.
dan aq sadar bahwa hatiku yg paling terdalam, selalu ada rasa sayang yg tidak bsa kuucapkan kepada kedua org tuaku, ada sebuah kewajiban yg otomatis mengalir dalam diriku.
Aku malu,.
malu pada masa laluku, yg sebegitu indah dberikan oleh Allah dahulu untuk memahami sebuah kehidupan.

ttd 
iis ismawati nurhasanah
bekasi, 04 november 2018

0 komentar:

Posting Komentar